SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 365 tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas wilayah Kabupaten Cilacap tercatat terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, kasus nakes yang positif terbagi di 38 Puskesmas yang ada di Kabupaten Cilacap.
Ketua Paguyuban Kepala Puskesmas Kabupaten Cilacap, Joko Semedi menjelaskan dari total keseluruhan nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan pegawai Puskesmas. Belum termasuk yang bekerja di Rumah Sakit.
"Kemarin sudah kita data, hasilnya ada 365 tenaga kesehatan yang Positif Covid-19. Belum termasuk yang Rumah Sakit, karena bukan ranahnya," katanya kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).
Dirinya selaku ketua paguyuban merasa dipusingkan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Karena nakes yang saat ini aktif bekerja otomatis jumlahnya berkurang. Terlebih pemerintah tengah menggenjot kegiatan vaksinasi yang juga melibatkan pihak Puskesmas di tiap wilayah.
"Ya gimana lagi, mau tidak mau kami harus bekerja keras. Nah mumet koh bathuke (pusing kepala)," candanya.
Joko mengaku saat ini Puskesmas kekurangan tenaga kesehatan. Sebabnya belum ada tenaga relawan yang membantu pelayanan kesehatan.
"Tidak ada relawan, paling-paling ya kita pasang petugas tracer yang di SK kan Camat. Terdiri dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Satlinmas, tokoh masyarakat dan relawan kader," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi membenarkan laporan jumlah nakes di Puskesmas Kabupaten Cilacap yang terpapar Covid-19. Namun tiap harinya dalam seminggu terakhir, banyak yang sudah sembuh.
"Benar, tapi kan sudah sekitar seminggu yang lalu. Sekarang sudah banyak yang sembuh," ungkapnya.
Baca Juga: Catat, Ini Daftar Puskesmas di Palembang Bisa Layani Vaksin COVID 19
Dari jumlah 365 nakes Puskesmas yang positif Covid-19, kondinya tanpa gejala. Oleh sebab itu, mereka hanya menjalani isolasi mandiri.
"Sebagian besar tanpa gejala, jadi bisa isolasi mandiri, dan sudah banyak yang selesai isoman," tuturnya.
Meski begitu, kondisi tersebut sempat membuat pelayanan kesehatan di Puskesmas terganggu. Bahkan, Dinkes sempat membuat skema jadwal pelayanan, untuk dilakukan sterilisasi.
"Bergantian puskesmas dilakukan sterilisasi 2x24 jam. Alhamdulillah pelayanan saling support antar puskesmas yang berdekatan," tutupnya.
Sebagai informasi, dalam lima hari di Bulan Juli, kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 127 orang. Sedangkan kasus aktif hingga 5 Juli kemarin sebanyak 2.663 pasien. Dari total kasus aktif didominasi oleh klaster keluarga sebanyak 171 keluarga.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025