Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 20 Juli 2021 | 14:04 WIB
Foto motor Kades Birit Klaten angkut peti mati. [Solopos.com/Facebook]

SuaraJawaTengah.id - Peristiwa unik terjadi di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Seroang Kades mendadak viral usai mengangkut peti mati menggunakan motor dinasnya. 

Awalnya foto sepeda motor mengangkut peti mati kosong itu diunggah pemilik akun Tuginem Spd di grup facebook Info Seputar Klaten, Senin (19/7/2021).

Dilansir dari Solopos.com, Sepeda motor itu merupakan kendaraan dinas Kades Birit, Kecamatan Wedi yang dijabat Sukadi Danang Witono.

“Sekilas ini hanyalah foto biasa. Aku lihat unggahan seorang teman di laman Facebook-nya. Tertarik dengan platnya, aku bertanya padanya dan kisah di balik foto ini. Ini motor Pak Lurah Birit. Ada salah satu warga beliau yang meninggal dunia. Karena sulitnya mencari peti jenazah beliau putar-putar cari toko dengan hanya menggunakan motor dinasnya. Alhasil, ketika beliau mendapatkan toko, beliau memutuskan untuk langsung membawanya sekalian. Pengabdian totalitas tanpa batas. Salut….Semoga semua kepala desa memiliki jiwa seperti ini. Salam hormat saya Pak Lurah… Terimakasih sudah memberikan teladan yang baik bagi masyarakat.”

Baca Juga: Viral Warga Kepung Ambulans, Ambil Paksa Jenazah Covid-19 Lalu Bakar Peti Mati

Dikonfirmasi, Kades Birit beranama Danang membenarkan jika sepeda motor yang digunakan untuk mengangkut peti mati merupakan kendaraan dinasnya sebagai Kades Birit.

Peristiwa itu terjadi pada Senin kemarin setelah dia mendapatkan kabar jika ada salah satu warga di desanya yang meninggal dunia dan membutuhkan peti mati.

Danang pun mengonfirmasi jika dia sendiri yang mencari peti mati dan mengendarai sepeda motor tersebut. Hal itu dia lakukan secara spontanitas setelah menerima kabar jika ada salah satu warga Birit yang meninggal dunia.

Sudah menjadi niatannya sejak awal menjabat kades membantu peti mati secara gratis yang dia beli menggunakan uang pribadi untuk warga yang meninggal dunia. Namun, pada Senin persediaan peti mati yang disiapkan sudah habis.

“Saya dapat kabar itu pukul 11.00 WIB. Kemudian saya minta tolong warga untuk mencari peti di sekitar sini tetapi tidak ada semua. Orang yang biasa saya minta bantuan ke tempat langganan di Kemalang sedang tidak ada karena baru kerja nyopir truk. Sementara, jenazah harus segera dimakamkan,” kata Danang yang menjabat Kades Birit sejak 2017 saat dikonfirmasi, Selasa (20/7/2021).

Baca Juga: Viral Kades Sebut Zaman PKI Lebih Baik, DPR Pertimbangkan TWK Untuk Calon Lurah

Secara spontan, Danang bergegas mengendarai sepeda motor dinasnya menuju ke salah satu pembuat peti mati di Kecamatan Kemalang.

“Lokasinya dari Pasar Kembang, Kemalang itu naik lagi. Tempatnya Pak Agus Peti. Dari awal yang mendukung saya [menjalankan niatan membantu peti mati bagi warga yang meninggal dunia],” kata Danang yang sebelumnya menjadi sopir truk pasir tersebut.

Setelah mendapatkan peti mati, sang Kades bergegas kembali ke Birit. Peti mati ditumpangkan pada sepeda motor tersebut. Sekitar 25 menit perjalanan, Danang berhasil membawa peti mati ke rumah warga yang berduka. Jenazah akhirnya bisa segera dimakamkan. Proses pemakaman dilakukan secara umum atau tanpa protokol Covid-19. Hal ini lantaran jenazah tersebut disebut bukan pasien Covid-19.

“Karena memang sudah lansia dan tidak ada keluarga yang sering berinteraksi dengan orang lain. Jadi di rumah saja,” kata dia.

3 Kali Angkut Peti Mati

Danang mengaku tak kesulitan ketika mengangkut peti mati dari Kemalang ke Birit. Hal itu bukan kali pertama dia lakukan.

“Sudah kali ketiga ini. Tetapi sebelum-sebelumnya saya lakukan malam. Mohon maaf, selama saya bisa dan tidak ada kepentingan lain kenapa harus menyuruh orang lain?” kata dia.

Kades Birit itu menuturkan pilihannya mengendarai sepeda motor lantaran bisa lebih cepat menuju ke pembuat peti mati dan sesegera mungkin dibawa ke rumah duka. Terlebih, jenazah harus segera dimakamkan.

Disinggung kegiatan membantu peti mati bagi warga Birit yang meninggal dunia, Danang mengaku sudah dia lakukan sejak setahun menjabat kades.

“Sudah niat saya kalau jadi kades, saya bantu warga saya dengan memberikan peti kepada warga yang kesusahan, siapapun,” tutur dia.

Peti mati yang dia sumbangkan dibeli dari salah satu produsen peti mati di Kecamatan Kemalang. Mengetahui niatan Danang membeli peti untuk membantu warga yang kesusahan, pemilik usaha memberi keringanan dengan pembayaran bisa dilakukan di lain hari seperti saat memasuki masa panen padi.

Danang menuturkan biasanya dia menyiapkan tujuh peti mati ditempatkan di kantor desa dan bisa diambil sewaktu-waktu ketika ada warga yang meninggal dunia. Peti baru habis setelah berbulan-bulan.

Namun, stok peti mati yang disiapkan Danang belakangan cepat habis menyusul banyaknya warga yang meninggal dunia sejak pandemi Covid-19 baik yang meninggal dunia karena terkonfirmasi positif Covid-19 maupun tidak.

“Kalau dulu [sebelum ada pandemi], terkadang dua atau tiga bulan hanya ada satu warga meninggal dunia. Kalau selama PPKM darurat ini sudah ada 10 warga kami yang meninggal dunia dengan protokol Covid-19 serta tidak,” kata dia.

Load More