SuaraJawaTengah.id - Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro kembali jadi bulan-bulanan publik khususnya warganet di media sosial. Bahkan nama Rektor UI sampai trending topik di twiiter.
Hal tersebut lantaran telah terungkapnya perubahan statuta UI yang mengizinkan pimpinan kampus tersebut merangkap jabatan di perusahaan milik pemerintah.
Rupanya tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen turut mengomentari soal perubahan statuta UI terbaru yang diterbitkan oleh Presiden Joko Widodo tersebut.
Pria yang kerap disapa Gus Nadir ini sudah tak heran melihat kejadian tersebut. Sebab dirinya sudah tahu sejak lama bahwa di Indonesia banyak para pejabat yang merangkap jabatan lainnya.
Lalu Gus Nadir membongkar alasan para pejabat merangkap jabatan. Karena ada beberapa pejabat yang nominal gajinya kecil, sehingga mereka butuh penghasilan tambahan yang halal dan legal.
"Sejumlah pejabat yg gaji pokoknya hanya 5-7 juta perlu dapat tambahan penghasilan yg halal & legal dg rangkap jabatan tapi kerjanya gak perlu datang tiap hari,"
"Mereka lalu dikomisariskan. Itu yg terjadi dg para staf khusus, sekjen DPR hingga Rektor sebuah kampus. Alasannya gitu," cuit Gus Nadir melalui akun twitter @na_dirs, Rabu (21/07/2021).
Tak tanggung-tanggung, Gus Nadir juga menyemprot Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Thohir yang kerap bagi-bagi jabatan untuk orang-orang yang belum tentu berkompeten di bidangnya tersebut.
"Jadi kalau sekarang kinerja BUMN banyak yg kedodoran, menteri ET harusnya fokus membenahinya. Bukan malah larut menjadikan kursi komisaris independen BUMN sebagai sarana bagi2 duit & jabatan. Kalau ET gagal benahi BUMN, beliau gak usah mimpi jadi Capres 2024 deh," jelasnya.
Baca Juga: Panas! BEM UI Melawan, Tolak Ari Kuncoro Rangkap Jabatan, Kecam Perubahan Status UI
Sontak cuittan Gus Nadir tersebut langsung dibanjiri warganet. Tak sedikit dari mereka yang menanggapi cuittan Gus Nadir dengan memberikan komentar yang beragam.
"Sementara yg gaji UMR harus standby dari pagi sampai tutup hari. Ini salah satu penyebab yg kaya makin kaya, yg miskin makin miskin ya Gus," ujar akun @cennavi.
"Lapangan kerja di era JOKOWI melimpah memang gus, buktinya sampai ada yang rangkap jabatan," cetus akun @nalarindependen.
"Alasannya DUIT yah, klasik bener. trus solusinya jadi benalu BUMN, dan masih mengharap BUMN bisa untung dan bersaing dengan swasta," sahut akun @jhontm01.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal