Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Juli 2021 | 21:55 WIB
Ilustrasi Penderita autoimun harus pintar menjaga pola makan, jika tidak akan terjadi peradangan. (Shutterstock)

“Sama seperti gula, lemak jenuh juga akan meningkatkan produksi insulin di dalam tubuh dan berdampak pada inflamasi dan kelebihan kalori,” kata Rita.

Pengawet, penguat rasa, dan zat-zat tambahan pangan lain atau zat kimia yang tidak boleh ada di makanan akan memicu kerja sel imunitas sehingga berdampak pada kejadian autoimun.

Menurut Rita, beberapa penelitian mengatakan pasien autoimun mengalami likigan atau kebocoran dari usus sehingga zat-zat yang memiliki partikel besar tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Partikel besar tersebut bisa masuk sebelum dicerna dan akan diduga sebagai zat asing.

Bagi sebagian penderita autoimun, beberapa makanan lain juga perlu dihindari seperti kandungan gluten pada terigu, protein susu seperti kasein dan laktosa, putih telur, dan asam sitat pada kacang-kacangan. Beberapa tanaman terung-terungan seperti terung, tomat, paprika, dan cabai juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Load More