SuaraJawaTengah.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa jumlah pasien terpapar Covid-19 di wilayah setempat yang telah dinyatakan sembuh hingga saat ini 9.345 orang.
"Menurut data terakhir jumlah pasien sembuh sejak awal penanganan hingga saat ini sebanyak 9.345 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono ketika dihubungi Antara dari Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (22/7/2021).
Dia menambahkan total keseluruhan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah ini sejak awal penanganan 13.231 orang. Dari jumlah tersebut, 9.345 dinyatakan sembuh, 610 meninggal dunia, 219 masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, dan 3.057 lainnya melakukan isolasi mandiri.
Dia mengatakan bahwa hingga saat ini tren peningkatan kasus Covid-19 masih terjadi sehingga harus diiringi dengan penguatan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
Baca Juga: Angka Kematian Tertinggi, Warga Jateng Ternyata Tidak Patuh Protokol Kesehatan COVID-19
Terkait dengan hal itu, pihaknya kembali mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat protokol kesehatan dan menjadikan sebagai gaya hidup sehari-hari.
"Kesadaran masyarakat adalah hal yang paling utama dalam mendukung upaya percepatan pandemi Covid-19," ujarnya.
Pihaknya terus memperkuat 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (penanganan). Hal itu dilakukan mengingat penanganan Covid-19 menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten Purbalingga pada 2021.
"Program 3T terus digencarkan di tengah pelaksanaan program vaksinasi Covid-19," tuturnya.
Dia juga mengatakan Pemkab Purbalingga mengajak masyarakat di wilayah setempat untuk ikut berperan aktif dalam program percepatan penanganan Covid-19.
Baca Juga: Bikin Covid Tak Terkendali, Warga Jakarta, Banten hingga Jateng Terbanyak Langgar Prokes
Penerapan program 3T, kata dia, juga perlu didukung dengan penerapan 3M di tengah masyarakat, yaitu dengan cara memakai masker, menjaga jarak dan juga mencuci tangan.
"Selain itu meskipun program vaksinasi sudah mulai berjalan namun bukan berarti bisa kendur protokol kesehatan, karena protokol kesehatan masih tetap harus diperkuat dan jadi gaya hidup sehari-hari," katanya.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Hendrar Prihadi Sebelum jadi Cawagub Jawa Tengah
-
Cek Fakta: Ahmad Luthfi Sebut Jumlah Penduduk Muslim di Jawa Tengah Capai 97 Juta Jiwa, Benarkah?
-
Cek Fakta: Andika Perkasa Sebut Wisatawan Mancanegara Menginap Kurang dari 2 Malam di Jawa Tengah, Apa Iya?
-
Video Kampanye Prabowo di Pilkada Jateng, Bawaslu: Bukan Pelanggaran!
-
Bawaslu Ungkap Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Direkam di Rumah Jokowi
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?