Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 24 Juli 2021 | 10:29 WIB
Tugu Muda. (Sumber : situsbudaya.id)

SuaraJawaTengah.id - Indonesia terkenal memiliki kekayaan budaya dan bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Setiap daerah bahkan tak sedikit yang memiliki kata atau istilah khas. Termasuk Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dilansir Ayosemarang.com--jaringan Suara.com, di Semarang sendiri terdapat beberapa bahasa yang asli Semarangan dan kadang membuat bingung perantau.

Berikut beberapa bahasa khas Semarangan yang sering digunakan, dilansir dari berbagai sumber:

Baca Juga: Link Baca komik One Piece 1020 Bahasa Indonesia Terbaru 2021

1. Ndes

Ndes merupakan kata panggilan yang diambil dari Gondes. Ndes memiliki konotasi yang negatif dan biasanya hanya digunakan di kalangan teman dekat saja. Selain ndes, terdapat juga panggilan lain seperti nda, ndeng, dan ndul.

Contoh penggunaan: Ndes, wes mangan durung? (Sudah makan belum?)

2. Ik

Ik adalah kata imbuhan yang biasa digunakan warga Semarang di akhir kalimat untuk penegasan.

Baca Juga: Link Baca Komik One Piece 1020 Bahasa Indonesia: Jadwal, Prediksi Chapter Terbaru

Contoh penggunaan: Lha nopo ik? (Memangnya kenapa?)

3. Lur

Lur adalah sebuah kata panggilan lain yang bermakna positif. Lur diambil dari kata sedulur yang berarti saudara.

Contoh penggunaan: Piye kabare, lur? (Bagaimana kabarmu?)

4. Sebeh-Semeh

Sebeh-Semeh merupakan panggilan untuk orang tua. Sebeh berarti ayah, dan semeh artinya ibu.

Contoh penggunaan: Ojo ngono, ngko sebehmu nesu. (Jangan gitu, nanti ayahmu marah.)

5. Lhaiske

Lhaiske memiliki arti “nah loh”. Biasa digunakan saat seseorang melakukan kesalahan.

Contoh penggunaan: Lhaiske, ngko koe diseneni semehmu. (Nah loh, nanti kamu dimarahin ibumu.)

6. Nggambus

Nggambus berarti bohong atau omong kosong.

Contoh penggunaan: Nggambus deng. (Bohong tuh.)

7. Luweh

Luweh memiliki arti terserah.

Contoh penggunaan: Luweh, aku rak urus. (Terserah, aku tidak peduli.)

8. Gali

Arti kata gali adalah preman pasar. Namun, warga Semarang biasanya menggunakannya untuk menggambarkan seseorang atau anak yang nakal.

Contoh penggunaan: Delok, cah kae gali tenan. (Lihat, anak itu nakal (seperti preman pasar) sekali.)

Nah, itulah beberapa bahasa khas Semarangan. Apa saja bahasa khas yang ada di kotamu?

Load More