Budi Arista Romadhoni
Selasa, 27 Juli 2021 | 15:54 WIB
Ilustrasi Celana jeans perempuan. Gadis 17 tahun ini dipukul saudaranya sendiri hingga tewas (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Seorang wanita biasanya memiliki gaya berbusana. Hal itu dilakukan untuk menarik perhatian lawan jenis. Namun di India ternyata berpakaian modern bisa menimbulkan malapetaka. 

Belakangan ini berita kasus gadis atau perempuan muda yang dianiaya secara brutal oleh kerabat mereka, topik utama pembahasan di sejumlah media di India.

Insiden-insiden di India itu juga menyoroti betapa tidak amannya kaum perempuan justru saat berada di lingkungan rumah sendiri.

Dilansir dari BBC, pekan lalu, seorang gadis 17 tahun bernama Neha Paswan diduga dipukul hingga tewas oleh kerabat jauh keluarganya di negara bagian Uttar Pradesh, India bagian utara.

Neha dipukul hingga tewas hanya karena mereka tidak suka perempuan itu memakai celana jeans.

Ibunya, Shakuntala Devi Paswan, mengatakan bahwa remaja itu dipukul dengan tongkat oleh kakek dan para pamannya setelah perdebatan soal gaya pakaian korban di rumah mereka di Desa Savreji Kharg di distrik Deoria, yang merupakan salah satu wilayah terbelakang di Uttar Pradesh.

"Dia sudah berpuasa sepanjang hari. Malamnya, dia mengenakan pakaian jeans dan menjalankan ritualnya. Saat kakeknya keberatan atas gaya pakaiannya, Neha membalas bahwa jeans memang dibuat untuk dipakai dan dia tetap akan memakainya," kata sang ibu korban.

Perdebatan itu kian panas sehingga dilakukan kekerasan pada korban.

Neha Paswan dikenal lebih suka memakai pakaian modern. [BBC]

Shakuntala mengungkapkan putrinya setelah itu tergeletak tidak sadarkan diri. Para saudara iparnya lalu memanggil bajaj untuk membawa korban ke rumah sakit.

Baca Juga: Kabar Baik, Indonesia Dapat Sumbangan Oksigen dari India dan Swiss

"Mereka tidak membolehkan saya menemaninya, sehingga saya memberi tahu kerabat saya sendiri untuk pergi melihat anak saya di rumah sakit, namun mereka tidak menemukannya."

Keesokan paginya, ungkap Shakuntala Devi, mereka mendengar kabar ada mayat seorang perempuan yang tergantung di jembatan di atas Sungai Gandak.

Setelah dilihat, ternyata itu jenazah Neha.

Polisi setempat tengah mengusut kasus pembunuhan dan pemusnahan barang bukti itu dengan memeriksa 10 orang, termasuk kakek, paman, bibi, sepupu dan sopir bajaj.

Sementara pihak tersangka belum memberi pernyataan publik.

Pejabat senior polisi Shriyash Tripathi kepada BBC Hindi mengatakan bahwa empat orang, termasuk kakek dan paman korban serta sopir bajaj telah ditahan dan menjalani pemeriksaan.

Load More