Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 02 Agustus 2021 | 11:36 WIB
Penyerahan bantuan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Magelang. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

“Kami bergerak membantu saudara kami yang terdampak Covid. Ada sembako, vitamin, popok, dan kebutuhan warga yang isolasi mandiri. Tentu ini jauh dari kebutuhan mereka, tapi kami sebisa mungkin membantu.”

Isoman Iso membagi jalur koordinasi melalui beberapa grup WhatsApp. Para donatur bergabung di salah satu grup, sedangkan konsultasi pasien dikelola di grup lainnya.

Grup konsultasi pasien isoman diampu dr Guntur Heri P, MMR. Di grup ini pasien bisa bertanya soal keluhan kesehatan, obat yang direkomendasikan, hingga berapa lama harus menjalani isolasi mandiri.

Salah satu pasien misalnya mengeluhkan hingga hari ke-8 isolasi mandiri batuk yang dideritanya tidak juga reda.

Baca Juga: Bosnya jadi Tersangka, Polisi-Jaksa Izinkan PT ASA Penimbun Obat Covid Kembali Beroperasi

“Selamat malam. Setelah dinyatakan positif, saya disarankan isolasi. Dengan obat yang dikirim dari puskesmas sampai sekarang di hari ke-8, batuk belum juga reda. Mohon petunjuk.”

“Yang dirasakan bagaimana? Atau apa saja?” Tanya dokter Guntur.

“Batuk kering atau ada dahaknya? Tenggorokan gatal?”

Konsultasi jarak jauh ini bisa dilakukan kapan saja. Dokter Guntur akan memberikan konsultasi disela kegiatannya bertugas di RST dr Soedjono dan mengepak barang bantuan.

Keluhan yang paling banyak dilaporkan pasien adalah batuk, pilek, serta anosmia atau kehilangan indra penciuman dan pengecap rasa. Pasien tertentu juga mengeluhkan munculnya kebingungan dan lemas selama isolasi mandiri.

Baca Juga: Satgas Riau: Kasus Kematian Covid-19 Meningkat Karena Belum Vaksin dan Terlambat ke RS

Jika pasien sesak nafas ringan, dokter mengarahkan untuk melakukan posisi-posisi proning, tenang, dan latihan nafas.

Load More