Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 03 Agustus 2021 | 14:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]

“Pemimpin yang kebanyakan baliho justru seperti menunjukkan dia selama ini tidak banyak melakukan apa-apa. Makanya kini sibuk promosikan diri,” kata Mazdjo Pray kepada wartawan, Senin (2/8/2021).

Aksi vandalisme Baliho Puan Maharani [foto: Beritajatim.com]

Ia memastikan bahwa Ganjarist tidak akan mengikuti gaya pendukung Puan Maharani dalam mempromosikan Ganjar Pranowo.

"Ya enggaklah. Ya nggak ikutan pasanglah. Kami mendukung Pak Ganjar, justru karena beliau bukan politisi baliho, mirip gaya Pak Jokowi. Masa Ganjarist menyaingi baliho. Baliho adalah benda mati di pinggir jalan, sementara kami adalah rakyat jelata yang menyukai kinerja Pak Ganjar. Yang milih presiden nanti adalah rakyat, bukan baliho,” ucapnya.

Pray meyakini masyarakat dapat menilai soal baliho Puan Maharani yang berada di mana-mana. Ganjarist menginginkan pemimpin dalam negeri kuat di hati masyarakat.

Baca Juga: Demokrat Jateng Polisikan Wamendes Gara-gara Poster, Joko: Bukan Instruksi DPP

“Baliho tidak membuat publik mengerti. Baliho cuma sarana promosi. Sama kayak iklan produk. Kami tidak ingin pemimpin Indonesia hanya kuat di baliho, bukan kuat di hati rakyat,” ujarnya.

Load More