Budi Arista Romadhoni
Senin, 09 Agustus 2021 | 12:07 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (instagram/@jokowi)

SuaraJawaTengah.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI Perjuangan belakangan jadi perbincangan hangat. Setelah isu Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani, kini muncul soal Presiden Joko Widodo yang mulai tidak setia dengan partai berlambang banteng. 

Dikabarkan Presiden Jokowi justru cenderung dekati Partai Golkar ketimbang PDI P erjuangan. 

Adanya isu pecah belah internal partai PDI Perjuangan ini diyakini banyak pihak bermuara dari dua sumber, yakni antara kubu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan kubu Presiden Joko Widodo.

Jokowi justru lebih akrab dengan Partai Golkar

Menyadur dari Hops.id, pengamat politik yang juga Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menduga bahwa penunjukkan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Kordinator PPKM Darurat Jawa-Bali merupakan bentuk lain dari tanda-tanda keretakan Jokowi dengan PDIP.

Apalagi Jokowi akhir-akhir ini tampak semakin akrab dengan Partai Golkar.

“Saya lihat Jokowi lebih cenderung ke Golkar. Lantaran semua hal menyangkut penanganan Covid-19 diserahkan ke Luhut Pandjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto,” kata Jerry Sabtu (7/8/2021).

Di sisi lain Jerry juga berpendapat bahwa sikap Jokowi seakan tidak mendukung komando dari Megawati yang mengingingkan agar anak kesayangannya ikut kontestasi panggung politik dalam Pilpres 2024 nanti.

Sebaliknya Jokowi justru memperlihatkan kedekatan dengan Gubernur Jawa Timur, Ganjar Pranowo, yang beberapa waktu lalu ditemani Presiden untuk memantau vaksinasi warga di Jawa Tengah.

Baca Juga: Percepat Vaksinasi, PDI Luncurkan Mobil Vaksin Keliling Jakarta

Padahal pada waktu bersamaan, ada acara penyerahan jabatan guru besar kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan) kepada Megawati Soekarnoputri.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (tangkap layar/ist)

Baliho Puan bisa dongkrak popularitas, tapi loyalitas anggota partai dipertanyakan

Oleh sebabnya, kata Jerry, sebenarnya baliho yang memajang wajah Puan di sejumlah daerah bisa mendongkrak elektabilitasnya.

Namun di samping itu, Megawati juga sedang dihadapkan dengan loyalitas dari para kadernya, terutama Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka.

“Dengan hadirnya Baliho Puan Maharani dimana-mana bisa saja ini untuk mendongkrak popularitas Puan. Tapi disatu sisi, Mega diperhadapkan dengan loyalitas di partai. Apalagi Jokowi lebih cenderung ke Golkar,” imbuhnya.

Muncul geng Jawa Tengah lawan trah Soekarno, PDIP bakal dikuliti habis

Load More