Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri
Rabu, 11 Agustus 2021 | 19:37 WIB
Wakil Ketua MPR, Ahmad Muzani bersilaturahmi ke kediaman Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim. (Dok: Istimewa)

SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua MPR, Ahmad Muzani bersilaturahmi ke kediaman Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha, di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah. Pada kesempatan itu, Gus Baha lebih dulu menyampaiakan pesannya bahwa berpolitik yang dijalankan dewasa ini seharusnya bisa dijalani dengan enjoy, karena merupakan suatu hal yang substansial dan berhubungan dengan kemaslahatan umat.

"Kalau kita melihat, politik merupakan cara atau seni mengelola kekuasaan dengan cara yang lebih enak, lebih beradab. Cara (politik sekarang) sudah membaik, dari yang sebelumnya. Politik itu kembali ke kemaslahatan publik," kata Gus Baha di kediamannya, Jateng, Selasa (11/8/2021). 

Apabila politik tidak dijalankan dengan amanah, maka yang timbul adalah rasa saling menyalahkan dan curiga. Hal itu berimplikasi pada keterpurukan suatu bangsa. Ini penting, agar kita tidak menjadi bangsa yang hanya bisa saling menyalahkan.

Merespons hal itu, Ahmad Muzani yang juga Sekjen Gerindra ini mengatakan, tidak mudah menjalankan politik yang ideal sesuai pesan Gus Baha. Namun ia mengapresiasi pemikiran Gus Baha sebagai seorang ulama yang memiliki pandangan positif terhadap proses politik yang ada di Indonesia. 

Baca Juga: Palestina-Israel sampai Kiamat Tak Akan Bisa Damai, Gus Baha Ungkap Alasannya

"Pesan Gus sangat baik, itu memberikan pencerahan kepada kita semua. Dalam berpolitik, orang-orang yang terlibat di dalamnya harus menekankan bahwa pada prinsipnya, politik adalah seni untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, sehingga seharusnya prosesnya menjadi enjoy. Kami juga ingin menjalani amanat politik dengan enjoy, serius dan amanah, supaya sampai pada tujuan yaitu kemaslahatan rakyat," ujar Muzani. 

"Alhamdulillah, politik sekarang tidak seperti dulu. Politik saat ini pertarungannya lewat seni mencari daya tarik masyarakat, seni mengelola simpati publik. Saya anggap ini kondisi yang lebih baik daripada perang darah-darah di kerajaan dulu. Artinya (politik) ini tidak pernah mencapai suatu proses yang ideal, selalu mengalami pergeseran-pergeseran ke arah membaik," respons Gus Baha. 

Muzani didampingi sejumlah anggota Fraksi Gerindra di DPR, yaitu Mohammad Hekal, Prasetyo Hadi, Abdul Wachid, dan Sudewo, serta jajaran pengurus Gerindra lainnya.  

Load More