Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 13:55 WIB
Ilustrasi atm (freepik.com/dragana-gordic)

SuaraJawaTengah.id - Mesin tarik tunai atau ATM Bank Mandiri di Indomaret Jalan Sarwo Edi Wibowo, Mertoyudan, Magelang digondol maling. Uang senilai Rp 470 juta raib dicuri.  

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Magelang, AKP M Alfan mengatakan, polisi menerima laporan dugaan pencurian, Jumat (13/8/2021), sekitar pukul 05.30 WIB.

Salah seorang karyawan Indomaret Rifki Anggit (25 tahun), tiba di lokasi untuk membuka gerai. Saat itu, rolling door masih tertutup rapat.

Saat masuk, Rifki mencium bau gosong seperti kabel terbakar. Dia kemudian melihat sejumlah barang di etalase seperti susu berserakan di lantai.

Baca Juga: Demi Anak Bisa Ikut Sekolah Online, Ibu Beli HP Pakai Uang Receh Hasil Bongkar Celengan

Rifki kemudian lari keluar untuk menyalakan lampu. “Saya keluar menyalakan lampu lihat ATM berantakan. Atasnya berantakan. Kami takut, lari keluar,” kata Rifki.

Menurut Rifki, saat itu kondisi mesin ATM Bank Mandiri sudah rusak. Di dekat mesin ATM tergeletak tabung gas dengan kondisi meleleh.

“ATM sudah rusak. Cuma ada gas. Alat gas itu, sama apa nggak tahu. Itu kayak meleleh,” ujar Rifki.

Menurut Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP M Alfan, saat di curi dalam mesin ATM terdapat uang sekitar Rp 470 juta.

“Untuk yang hilang saat ini diketahui mesin ATM. Dimana di dalamnya terdapat uang. Menurut informasi dari pihak bank sekitar Rp 470 juta,” kata Alfan.

Baca Juga: Jadi Korban Pencurian ATM di Kotagede, Ribut Merugi Rp62,5 Juta

Personel Polsek Mertoyudan dan Polres Magelang yang tiba di lokasi langsung melakukan pemeriksaan. Petugas identifikasi sidik jari (Inafis) Polres Magelang tampak melakukan olah TKP.

Indomaret di Jalan Sarwo Edi Wibowo terletak di lokasi yang terbilang ramai. Jalan ini merupakan salah satu rute penghubung Magelang dengan Kabupaten Purworejo.

Tidak jauh dari lokasi juga terdapat Akademi Militer (Akmil), serta kompleks Panca Arga yang menjadi perumahan pejabat, instruktur, dan pegawai Akmil.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More