Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 17 Agustus 2021 | 11:18 WIB
Proses upacara pengibaran bendera dalam rangka peringatan hari kemerdekaan ke-76 Indonesia, oleh nakes yang mengenakan APD lengkap. [Suara.com/citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Tenaga medis rumah sakit di Kabupaten Banjarnegara melaksanakan upacara HUT ke-76 Republik Indonesia mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Selasa (17/8/2021).

Suasana hikmat menyelimuti ketika upacara pengibaran bendera merah putih berlangsung di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara. Petugas dan peserta upacara mengenakan baju APD lengkap yang merupakan baju 'perjuangan' mereka.

Para nakes RSI tak ingin melewatkan momen untuk mengenang jasa perjuangan para pahlawan. Para tenaga medis rela menyempatkan waktu ditengah kesibukan dan waktu istirahat.

Upacara pengibaran bendera tersebut diikuti oleh 50 petugas kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, dan staf RSI Banjarnegara. Pelaksanaan upacara di mulai pukul 08.00 WIB  dan selesai pada pukul 10.00 WIB.

Baca Juga: MERDEKA! 5 Twibbon 17 Agustus HUT ke-76 RI untuk Anak-anak

Dengan pakaian hazmat, petugas upacara melaksanakan proses pengibaran bendera dengan hikmat. Halaman bangsal covid pun menjadi saksi ketika doa para pejuang garda depan melangit.

Tetesan air matapun tak mampu terbendung kala sangat merhatiin putih dikibarkan dengan iringan lagu Indonesia raya.

Inspektur upacara yang merupakan dokter RSI, Masrurotut Darowen dalam amanatnya menyampaikan, upacara kemerdekaan Indonesia saat ini adalah tahun kedua saat pandemi.

Tak hanya untuk mengenang jasa pahlawan kemerdekaan, tapi juga pahlawan kesehatan yang gugur dalam perang pandemi.

"Dalam rangka mengenang jasa pahlawan pejuang kemerdekaan, dan juga pejuang kesehatan saat pandemi Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga: Lirik Lagu 17 Agustus dan Sejarah Pencipta Lagu Hari Merdeka

Ia juga menyampaikan bahwa di RSI terdapat dua nakes yang gugur saat berjuang dalam medan pandemi. "Disini ada 2 nakes yang gugur karena terpapar covid," kata dia.

Sementara, peserta upacara sekaligus perawat IGD RSI, Adam Rahman mengatakan dirinya mengalami dan menyaksikan sendiri ketika pandemi melanda dua tahun ini. Situasi genting dan darurat telah ia hadapi di ruang IGD.

Ia mengungkapkan bahwa sebagai tenaga kesehatan harus tetap semangat dalam keadaan apapun. "Kami sebagai tenaga medis terus semangat dan selalu memberikan semangat patriotisme satu sama lain dalam keadaan pandemi seperti ini," paparnya.

Ia juga berharap agar pandemi segera usia dan mereda. "Semoga pandemi segera usai dan mereda sehingga kasusnya berkurang, dan lindungi diri sendiri serta keluarga," pungkasnya.

Kontributor : Citra Ningsih

Load More