Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 18 Agustus 2021 | 16:47 WIB
Pedagang angkringan memasang baliho “Kepak Sayap Empon Empon” untuk menarik pembeli. Terinsiprasi viralnya baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani. (Dok. angkringan Mas Ali).

SuaraJawaTengah.id - Mempromosikan dagangan, pemilik angkringan di Mertoyudan, Kabupaten Magelang meniru memasang baliho ala “Kepak Sayap Kebhinnekaan” milik Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Pemilik angkringan, Fajar Ali mengatakan, baliho itu terinspirasi reklame yang dipasang Puan Maharani. Fajar kemudian memasang baliho berisi pesan serupa di pintu masuk lokasinya berjualan.

“Terinspirasi (baliho Ketua DPR RI). Terinspirasi semoga juga viral dan banyak dibicarakan orang,” kata Fajar Ali, Rabu (18/8/2021).

Billboard yang memajang wajah Puan Maharani di Jalan Raya Tegal-Purwokerto, depan Pasar Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Rabu (4/8/2021). ‎[Suara.com/F Firdaus]

Baliho berukuran 2 meter x 3 meter itu bertuliskan wedangan Mas Ali “Kepak Sayap Empon Empon”. Terpampang pula foto Fajar Ali mengenakan ikat kepala dengan tulisan “Mas Ali Bakul Angkringan”.

Baca Juga: Pemilihan Busana Bundo Kanduang Sarat Makna Politik antara Puan Maharani dan Sumbar

Lelaki yang biasa disapa Alex Fajar ini mengatakan, angkringan baru buka kembali seminggu lalu. Usahanya sempat tutup lama karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Fajar merasa butuh promosi yang unik agar pelanggan tertarik kembali datang ke angkringannya. “Apa ya, biar orang kembali ingat dengan kami setelah tutup.”

Dia kemudian melihat baliho milik Puan Maharani viral dan banyak dijadikan meme di media sosial. “Sepertinya menarik kalau kami ikut-ukutan. Berharap empon-empon mengepakkan sayap dan kembali ramai seperti sebelum pandemi.”

Ilustrasi PPKM (Kolase foto/Suara.com/ANTRA)

Menurut Fajar, usaha angkringannya terkena dampak besar akibat PPKM. Dia bertanggung jawab membayar gaji 12 karyawan yang harus menafkahi keluarga.

“Sangat berat. Bagaimana nasib 12 orang karyawan kami kalau kami tutup. Omzet sudah turun 75 persen selama lebih dari setahun karena pandemi. Tidak ada orang nongkrong lagi,” ujar Fajar.

Baca Juga: Makna Busana Bundo Kanduang yang Dikenakan Puan Maharani Saat Membaca Teks Proklamasi

Dulu sebelum pandemi, angkringan Mas Fajar sering digunakan untuk arisan atau tempat berkumpul komunitas. Saat ini angkringan mulai buka dengan menaati aturan PPKM dan vaksin untuk seluruh karyawan.     

“Sampai kapan harus menunggu kondisi normal. Semua tidak jelas. Yang bisa kami lakukan hanya taat aturan dan semua ikut vaksin agar kondisi segera membaik.”

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More