Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Kamis, 19 Agustus 2021 | 12:56 WIB
Pekerja seni [Bloktuban]

SuaraJawaTengah.id - Sekitar 50 seniman unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021), untuk meminta pemerintah daerah memperhatikan nasib mereka. Semenjak pandemi, para pekerja seni kehilangan pendapatan.

Mereka meminta pemerintah mengijinkan pekerja seni kembali beraktivitas. Pemerintah daerah juga diminta menerbitkan peraturan terkait aktivitas pekerja seni. Selain itu, mereka juga meminta pemerintah memberikan subsidi.

Seniman bernama  Ki Ronggo Jaya Kusumo meminta pemerintah memikirkan nasib seniman. Semenjak pandemi, kata dia, seniman tidak memilik penghasilan lagi.

"Kami menyerah. Kami butuh makan dan kami tidak punya penghasilan," kata Ki Ronggo dalam laporan Bloktuban.

Baca Juga: Demi Bisa Bertahan Hidup, Pekerja Seni di Boyolali Jual Barang-barang untuk Pentas

Selain kehilangan mata pencaharian, pandemi juga berdampak pada pendidikan anak-anak seniman. Puluhan anak hampir, bahkan sudah ada yang putus sekolah karena orangtua mereka tidak bisa membayar sekolah.

"Seniman butuh panggung untuk bisa bertahan hidup. Tolong Bupati Lindra kami butuh kelonggaran," kata dia.

Sebagian seniman terpaksa menjual harta benda untuk bertahan hidup.

Semenjak pemerintah memberlakukan PPKM, di Kabupaten Tuban sudah terjadi tiga kali aksi massa untuk meminta pemerintah memecahkan persoalan masyarakat.

Baca Juga: T. Wijaya: Mengatasi Pandemi Covid-19 dengan Menjaga Lingkungan

Load More