SuaraJawaTengah.id - Keberadaan TV digital membuat TV analog semakin terpuruk. Hal itu membuat TV analog dijual murah. Hanya dengan uang Rp 200 ribu, di Pasar Krokosono, warga Kota Semarang sudah bisa memilik TV analog ukuran 14 inch.
Penjual TV tabung asal Semarang, Riyadi mengatakan, harga TV analog dijual murah karena adanya TV digital. Hal itu juga dipengaruhi kebijakan pemerintah yang secara bertahap hingga November 2022 nanti TV analog digantikan sepenuhnya oleh siaran TV digital.
"Ini karena dampak dari digitalisasi, TV LED itu," jelasnya saat ditemui di tokonya Blok 1 Pasar Krokosono, Kota Semarang, Sabtu (20/8/2021).
Menurutnya, faktor utama yang mempengaruhi penjualan TV tabung merosot adalah digitalisasi. Untuk itu, dia menjual TV tabung miliknya itu dengan harga yang cukupp murah.
"Untuk yang paling murah itu Rp 200 ribu hingga Rp 260 ribu untuk ukuran 14 inch," ujarnya.
Meski menjual TV tabung dengan ukuran yang lain, menurutnya TV dengan ukuran 14 inch adalah jenis yang paling laris. Kebanyakan yang membeli TV ukuran tersebut adalah anak kost atau orang merantau yang ngontrak rumah.
"Orang kost memang cari TV yang murah-murah karena hemat ruangan," katanya.
Hal lain yang menyebabkan TV tabung berangsur-angsuur ditinggalkan karena kebijakan pemerintah yang akan mengupgrade TV ke digital. Meski demikian, dia tetap bertahan menjual TV tabung dengan beberapa alasan.
"Saya tetap bertahan karena terbentur modal," keluhnya.
Baca Juga: Sosialisasi Masif Akan Bantu Percepat Migrasi ke Siaran TV Digital
Meski sudah mulai redup, TV tabung yang dia jual itu masih banyak yang memborong. Penjual dari beberapa daerah seperti Purwodadi dan Jepara juga masih banyak yang membeli TV tabung di tempatnya.
"Biasanya mereka memborong bisa sampai 3 sampai 5 TV," ucapnya.
Salah satu pembeli, Budi Susanto mengatakan, sengaja mencari TV analog untuk koleksi. Dia memilih Pasar Krokosono karena harganya cukup miring dibandingkan dengan toko-toko yang lain.
"Saya biasanya memang sudah belanja di sini, selain untuk koleksi biasanya juga saya jual," katanya.
Meski sudah ada TV digital, dia lebih memilih TV analog karena perawatannya mudah. Selain itu, onderdilnya juga cukup mudah dicari jika ada yang rusak. Tak jarang juga, TV analog yang dia belu ditawar oleh orang.
"Biasanya juga ada yang menawar, mungkin karena lebih murah ya," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025