SuaraJawaTengah.id - Warga Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang menemukan sebuah talang yang diberi nama 'Talang Londo'. Warga meyakini talang tersebut sudah ada lebih dari satu abad yang lalu.
Talang Londo berada di daerah yang cukup terpencil, di sebuah curuk yang diberi nama Curug Gondoriyo. Untuk melihat talang tersebut dianjurkan bersama penjaga karena medannya cukup terjal dan berbahaya.
Meski sudah berumur, warga setempat tak pernah melihat talang tersebut asat. Bahkan, adanya talang tersbut kini warga memanfaatkannya sebagai media untuk mengairi sawah yang ada di sekitar Gondoriyo.
Tokoh masyarakat Gondoriyo, Supriyanto mengatakan, talang tersebut digunakan untuk mengairi sawah-sawah warga. Menurutnya, secara topografi memang keberadaan Talang Londo lebih tinggi dibanding daerah-daerah di sektarnya.
"Hal itu membuat Talang Londo mudah menyalurkan air ke sawah-sawah warga," jelasnya saat ditemui di lokasi, Selasa (24/8/2021).
Meski usianya sudah berabad-abad, keberadaan Talang Londo masih terjaga. Dia menyebut tak ada kerusakan yang signifikan pada talang tersebut. Warga hanya menambah satu talang tambahan agar airnya dapat terbagi-bagi.
"Ini ada tambahan satu talang lagi agar tumpah. Selain itu agar arusnya tambah lancar juga," imbuhnya.
Selain sudah mempunyai umur yang cukup tua, berdasarkan kesaksian warga talang tersebut tak pernah asat meski saat musim kemarau. Hal itulah yang membuat warga mengkeramatkan talang tersebut.
"Kalau mau melihat talang itu juga bisa melihat curug sekalian," imbuhnya.
Baca Juga: Tertangkap! Ini Tampang Pria Pembunuh Pacarnya yang Hamil 9 Bulan di Semarang
Meski diberi nama Talang Londo, dia meyakini jika talang tersbut dibuat oleh walisongo. Selain ada talang, tempat tersebut juga dijadikan petilasan oleh para wali ketika mancari kayu untuk Masjid Demak.
"Dulu ketika walisongo mau buat masjid cari kayunya di di sekitar Semarang," paparnya.
Bahkan, setiap bulan Oktober warga sekitar biasanya melakukan kegiatan rutinan seperti bersih-bersih talang untuk menjaga agar Talang Londo tak rusak. Tahun sebelumnya, tradisi tersebut juga diikuti Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
"Ya semacam tradisi resik-resik agar talang itu terjaga. Itu rutinan setiap satu tahun sekali," ucapnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik