SuaraJawaTengah.id - Satreskrim Polres Sukoharjo berhasil mengungkap kasus pengoplosan gas subsidi ke non subsidi. Pelaku yakni S (47) mengontrak di Dukuh Keputren RT 03/08, Desa Keputren, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Selama menjalankan aksinya, pelaku sudah berhasil menjual 400 tabung gas oplosan tersebut ke masyarakat.
“Apa yang dilakukan tersangka ini masuk kategori kejahatan ekonomi. Perbuatan tersangka berdampak bagi masyarakat sebagai konsumen,” terang Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, saat konferensi pers, Rabu (25/8/2021).
Pengungkapan kasus itu sendiri berawal dari informasi masyarakat terkait kegiatan mencurigakan yang dilakukan pelaku terkait gas. Terlebih lagi, di rumah kontrakan di Keputren, Kartasura tersebut tidak ada keterangan sebagai pangkalan gas.
Baca Juga: Pria Ngaku Ahli Tata Surya Naik Motor Tanpa Helm, Sosok Aslinya Bikin Geleng-geleng
Petugas kemudian mendatangi lokasi, dan memang benar pelaku melakukan kegiatan pengoplosan gas subsidi ke non subsidi. Pelaku kemudian diamankan dengan barang bukti yang ada.
Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Tarjono Sapto Nugroho menambahkan, dalam aksinya pelaku menyiapkan tabung gas non subsidi 5 kg, 12 kg, dan 50 kg. Setelah itu, pelaku membeli gas subsidi 3 kg yang isinya kemudian dipindahkan ke tabung gas non subsidi. Gas hasil pengoplosan tersebut kemudian dijual ke peternak ayam di Salatiga.
“Pelaku mendapatkan tabung non subsidi kosong dengan cara meminjam pada temannya di Yogyakarta. Pelaku dibantu satu karyawan,” ujarnya.
Barang bukti yang diamankan sendiri antara lain satu unit mobil Daihatsu Grandmax nopol AD 1865 QU, 10 unit regulator, timbangan digital, 20 tabung gas 3 kg isi, 18 tabung gas 3 kg kosong, 13 tabung gas 5,5 kg, satu tabung 12 kg isi, delapan tabung 12 kg proses oplos, 10 tabung gas 12 kg kosong, dan satu tabung gas 50 kg isi.
Tersangka dijerat dengan Pasal 62 ayat 1 Yo Pasal 8 huruf B dan C UURI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 32 ayat 2 Yo Pasal 30 dan Pasal 31 UURI Nomor 20 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun atau denda maksimal Rp2 miliar.
Baca Juga: Waspada, Penipuan Penjualan Tabung Oksigen di Depok
Pada petugas, tersangka nekat mengoplos gas subsidi ke non subsidi karena terbentur kebutuhan ekonomi. Terkait cara mengoplos gas tersebut, Suyadi mengaku mempelajarinya dari Youtube.
Berita Terkait
-
Belajar dari Kisah Pilu Jovi Tampi, Ini Tanda-Tanda Tabung Gas Bocor yang Perlu Diwaspadai!
-
Luluh Lantak! Ledakan di Cengkareng Hancurkan Puluhan Rumah, Tim Gegana Turun Tangan
-
Sidak di Lokasi Usaha, Pertamina Regional Jateng Selamatkan Kuota Subsidi 1.860 Tabung Elpiji 3 Kg
-
Selamat Walau Kena Ledakan Tabung Gas 3 Kg Bocor di Klender Jaktim, Begini Kondisi Solihin
-
Gegara Tabung Gas Meledak, Pasutri di Tanjung Priok Alami Luka Bakar
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias