Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 26 Agustus 2021 | 15:05 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Stok vaksin masih menjadi salah satu kendala pemerintah untuk percepatan vaksinasi di daerah-daerah. Seperti yang dialami di Kalimantan Timur dan Jawa Tengah.

Bahkan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor sempat minta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mengirim sebagian jatah vaksin ke Kalimantan Timur. Pernyataan itu disampaikan Isran saat berada dalam satu forum webinar bersama Ganjar Pranowo, Kamis (26/8/2021).

"Percepatan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi terus dilakukan. Satu hari kami bisa menyelesaikan vaksinasi untuk 25 ribu orang. Masalahnya vaksin sudah mulai capek, mulai tewas, kehabisan. Itu hebatnya Gubernur Jawa Tengah karena vaksinnya banyak. Kalau bisa yang dari Jawa Tengah itu bisa didrop ke sini, paling tidak 5000 saja, beres itu," kata Isran dalam forum tersebut

Pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Ganjar setelah mendapat kesempatan untuk memberikan paparan. Menurut Ganjar, stok vaksinasi memang menjadi salah satu kendala untuk melakukan akselerasi vaksinasi. Jawa Tengah yang secara jumlah penduduk berada dalam urutan ketiga terbesar saja tidak banyak mendapatkan alokasi vaksin.

Baca Juga: 6 Syarat Tes CPNS 2021 Terbaru, Peserta SKD Wajib Tahu untuk 2 September 2021

"Kalau Pak Isran tadi bilang, tolong dong vaksinnya dilempar ke sini. Betul, Pak. Jateng itu penduduk terbesar ketiga di Indonesia, saya tanya ke Kemenkes, ternyata vaksin terbanyak yang sudah dibagikan itu DKI Jakarta, terus sekarang terkejar ke Jawa Timur. Jawa Barat yang penduduknya terbesar saja vaksin juga belum banyak, Jateng lebih sedikit lagi," jawab Ganjar.

Ganjar menjelaskan memang Jakarta menjadi prioritas karena itu Ibu Kota Negara. Setelahnya yang menjadi prioritas adalah Bali karena bisa menjadi stimulus dalam pariwisata dsn perekonomian.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Pemprov Jateng)

"Saya juga sempat diperingatkan oleh pemerintah pusat, kenapa vaksinasi di Jateng persentase masih belum banyak. Kami diminta gas pol maka kami siapkan skenario, tapi balik lagi stok vaksin kami tidak banyak. Per minggu kami hanya dapat kiriman 500 ribu, mentok-mentoknya tambah jadi 600 ribu sampai 700 ribu, belum ada satu juta," jelas Ganjar mengenai stok vaksin di Jateng.

Ganjar juga menyebutkan dengan ketersediaan vaksin yang terbatas tersebut juga menjadi kendala untuk mengejar herd immunity. Terlebih serangan virus Covid-19 yang bermutasi juga seringkali membuat outbreak di daerah-daerah. Misalnya kasus di Kudus beberapa waktu lalu dan terakhir di daerah Klaten.

"Waktu outbreak kemarin kami terus kejar untuk faskes, termasuk beli isotank yang baru datang bulan lalu. Jadi kalau Kaltim nanti terjadi outbreak kami siap bantu kirim isotank ke sana," ungkapnya.

Baca Juga: MUI Kaltim Sorot Polemik Pembatalan Vaksin di Islamic Centre, Jadi Boleh Pake AstraZeneca?

Adapun dalam forum itu, Kabid Satgas Covid-19 Andre Rahadian, memberikan apresiasi kepada Gubernur Ganjar Pranowo dan Gubernur Isran Noor. Apresiasi itu terkait upaya menggerakkan masyarakat dan perguruan tinggi termasuk mahasiswa dalam penanganan Covid-19.

"Jadi Pak Gubernur Isran Noor dan Ganjar Pranowo, peran yang Bapak sampaikan dengan mengajak masyarakat dan perguruan tinggi ini merupakan hal yang sudah tepat sasaran dan mudah-mudahan ini tetap bisa berlanjut. Kami dari satgas dan ILUNI UI siap mendukung dan bekerja sama. Mudah-mudahan menjadi ajakan kepada seluruh unsur masyarakat, perguruan tinggi, dan mahasiswa untuk bisa berperan dan bergerak bersama dalam menangani pandemi ini," katanya.

Load More