SuaraJawaTengah.id - Menggunakan kruk, Nurhidayat (35 tahun) mendatangi lokasi vaksinasi Covid-19 di Lapangan drh Soepardi, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Penyandang disabilitas menjadi salah satu sasaran prioritas pemberian vaksin Covid.
Nurhidayat datang dari Dusun Saragan, Desa Rambeanak yang berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi vaksin.
Warga Kecamatan Rambeanak ini menderita lumpuh layu sejak kecil. Kaki kanannya mengecil sehingga membutuhkan bantuan kruk untuk berjalan.
“Saya dari kecil lumpuh layu kaki kanan. Sejak umuran sekitar baru bisa jalan. Jadi sehari-hari pakai kruk,” kata Nurhidayat kepada SuaraJawaTengah.id saat ditemui di lokasi vaksin, Senin (30/8/2021).
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Digelar, Sumsel Ajukan Tambahan Vaksin COVID-19 bagi Pelajar
Nurhidayat datang sekaligus mengantar 10 penyandang disabilitas lainnya untuk divaksin Covid. Bersama mereka, 10 ibu hamil juga turut diimunisasi.
Menurut Nurhidayat, di Desa Rambeanak ada sekitar 42 penyandang disabilitas. Kebanyakan disabilitas mental, sebagian lainnya tuna wicara dan low vision.
Dia mengakui kesulitan mengajak para penyandang disabilitas untuk divaksin. Kebanyakan mereka takut divaksin akibat pemberitaan miring yang menyebut efek samping pasca imunisasi.
“Kebanyakan karena takut. Kemarin setelah vaksin katanya banyak yang ada keluhan sakit. Padahal nggak. Saya ngalami sendiri (divaksin), ternyata biasa saja,” kata Nurhidayat.
Berbekal pengalaman sudah divaksin, Nurhidayat mendekati beberapa keluarga penyandang disabilitas. Dia memberikan pemahaman pentingnya vaksin bagi penyandang disabilitas yang termasuk rawan tertular Covid.
Baca Juga: Sebanyak 550.175 Warga Banyuwangi Telah Vaksinasi
Kabanyakan keluarga penyandang disabilitas tertutup terhadap orang asing. Mereka malu mengakui bahwa ada anggota keluarganya yang berkebutuhan khusus.
“Butuh kesabaran dan pegertian. Kebanyakan mereka tertutup. Keluarga sering menganggap penyandang disabiltas itu tidak bisa apa-apa. Terus kalau harus mengizinkan keluar rumah, takut gimana-gimana karena terlalu sayang.”
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Kabupaten Magelang, Suroto berharap penyandang disabilitas yang memenuhi syarat vaksin bisa segera diimunisasi. Disabilitas mendapat prioritas vaksin karena termasuk yang rentan tertular Covid-19. “Harapan kami disabilitas yang memenuhi syarat bisa divaksin,” kata Suroto.
Hingga saat ini baru 61 orang penyandang disabilitas di Kabupaten Magelang yang mendapat vaksin Covid dosis 1. Padahal jumlah target vaksin untuk disabiltas sebanyak 9.902 sasaran.
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang menargetkan hingga 1 September 2021, sebanyak 2.674 penyandang disabilitas sudah menerima vaksin Covid dosis 1.
Percepatan pemberian vaksin untuk penyandang disabilitas akan dilakukan di Puskesmas Srumbung, Borobudur, Salam, Kajoran, Kajoran 1, Muntilan 1, Muntilan 2, Dukun, Mertoyudan 1, Ngablak, Grabag 1, dan Tegalrejo.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Cagub Ahmad Ali, Penyandang Disabilitas Terharu
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias