Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 13 September 2021 | 08:45 WIB
Striker PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto melewati adangan bek Persija, Yan Motta dalam lanjutan Liga 1 2021/2022 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (12/3/2021) malam. [Media PSIS]

SuaraJawaTengah.id - PSIS Semarang menunjukkan tekad kuat saat menahan imbang Persija Jakarta, 2-2 dalam lanjutan Liga 1 2021/2022 di Stadion Indomilk Sport Center, Tangerang, Minggu (12/9/2021).

Persija bahkan unggul dua gol lebih dulu lewat Otavio Dutra dan Marco Simic. Namun, pasukan Laskar Mahesa Jenar menyamakan skor lewat Hari Nur Yulianto dan gol bunuh diri Rohit Chand pada menit ke-88.

Dalam laga semalam, permainan anak-anak Semarang justru membaik setelah hujan deras turun selepas menit ke-60.

Lapangan yang becek dan licin membuat permainan PSIS semakin berkembang. Tak pelak, jargon 'Si Jago Becek' kembali dibuktikan tim asal Semarang itu.

Baca Juga: Sengit, PSIS Lakoni Comeback untuk Imbangi Persija 2-2

“Hujan sangat membantu. Mungkin itu bagian dari rezeki kami,” kata Imran dalam konferensi pers virtual setelah pertandingan di Stadion Indomilk Sport Center, Tangerang seperti dikutip Antara.

Hujan deras turun selepas menit ke-60 yang membuat lapangan dan bola menjadi licin.

Hal itu mengganggu konsentrasi pemain Persija dalam membendung dua tendangan bebas gelandang PSIS Jonathan Cantillana yang pada akhirnya menciptakan kemelut dan menghadirkan gol-gol melalui Hari Nur Yulianto pada menit ke-71 dan bunuh diri pemain Persija Rohit Chand pada menit 88.

Meski demikian, Imran menegaskan alasan utama PSIS mengimbangi Persija adalah semangat dan kerja keras para pemainnya.

Para pemain disebutnya tak kenal lelah bertarung sampai akhir. Laskar Mahesa Jenar berkomitmen penuh di lapangan dan menjalankan instruksi pelatih dengan baik.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persija Jakarta vs PSIS Semarang, Sedang Berlangsung

“Saya mengapresiasi semua pemain. Jika harus memilih man of the match, saya menunjuk semua nama yang bermain pada malam ini,” tutur Imran.

Dia melanjutkan, satu faktor lain yang tak kalah vital dalam menentukan hasil laga adalah pergantian taktik.

Pada babak pertama, PSIS bermain langsung ke depan. Namun seusai jeda, dia meminta pemainnya memadukan taktik itu dengan umpan-umpan pendek.

“Pada babak kedua, saya minta anak-anak bermain dari kaki-kaki. Bola baru diarahkan umpan jauh langsung ke depan ketika ada peluang. Alhamdulillah pemain bisa menjalankan dengan baik,” kata Imran.

Bek PSIS Alfeandra Dewangga mengakui dia dan rekan-rekannya tak bermain baik pada babak pertama.

Mereka gagal mengantisipasi bola-bola mati yang membuat Persija mencetak gol melalui sundulan Otavio Dutra setelah memanfaatkan tendangan sudut Riko Simanjuntak.

“Pada babak kedua, kami mulai mencegah Persija mendapatkan bola mati dan melepaskan umpan silang. Alhamdulillah kami bisa mencuri satu poin. Namun ke depan kami harus memperbaiki konsentrasi,” kata Alfeandra.

Load More