Budi Arista Romadhoni
Minggu, 19 September 2021 | 15:30 WIB
Aliran Sungai Bengawan Solo mengering. [Suara.com/Tofan Kumara]

Aliran air terus mengarah ke timur hingga sampai ke mata air Gunung Gamping di wilayah tenggara Rembang. Selanjutnya air mengalir ke timur sampai di perbatasan Bojonegoro dan Tuban hingga memasuki wilayah Gresik dan Kota Sedayu sebelum bermuara ke Laut Jawa di sebelah utara Selat Madura.

Kemudian aliran sungai berbelok ke barat memasuki wilayah Kabupaten Wonogiri. Setelah sampai di Desa Kakap aliran sungainya mengalir ke arah utara, dan ketika sampai di sebelah selatan kota Wonogiri, menjadi lebih besar karena adanya tumpahan air kali Keduwang yang sumbernya dari Gunung Lawu.

Setelah melewati kota Wonogiri aliran sungai ini menuju ke arah barat laut, dan mendapatkan tumpahan air kali Dengkeng yang mata airnya dari Gunung Merapi.

Sungai Bengawan Solo kemudian mengalir ke arah timur laut memasuki Kota Solo yang mendapatkan tumpahan air Kali Pepe yang mata airnya berasal dari Gunung Merbabu. Air terus mengalir kea rah timur laut yang menerima tumpahan dari Kali Kedungbang di Gunung Lawu dan berbelok ke utara mengarah ke Sragen, kemudian ke timur di perbatasan wilayah Ngawi dan Sragen.

Aliran Sungai Bengawan Solo bertambah Panjang karena mendapatkan limpahan air dari Kali Kedungbanteng dari Gunung Lawu hingga terus mengalir ke tumor sampai bertemu di Sungai Madiun. Dari situlah Sungai Bengawan Solo menjadi lebih besar, karena semua sungai dari Wilayah Panaraga, Madiun, Magetan dan Ngawi.

Dari Kota Ngawi air sungai ini mengalir ke arah utara memasuki wilayah kabupaten Rembang, di antara Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegora, terus ke utara sampai di wilayah Cepu mendapatkan tambahan dari Kali Batokan yang sumbernya dari mata air Gunung Gamping sebelah utara kota Blora.

Load More