Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 21 September 2021 | 17:05 WIB
Sri Rejeki menunjukkan atraksi menggoreng bakwan di minyak panas menggunakan tangan kosong. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi].

SuaraJawaTengah.id - Pedagang gorengan di Pasar Windusari, Kabupaten Magelang, menggoreng adonan langsung menggunakan tangan kosong. Atraksinya ini viral di media sosial.

Layaknya pertunjukan debus, Sri Rejeki (55) dengan santai memasukkan adonan langsung menggunakan tangan ke dalam wajan berisi minyak panas.

Sesekali dia kembali memasukkan tangan ke wajan untuk mempertontonkan kemahirannya mengatasi minyak panas.

Ibu tiga anak ini mengaku memulai “atraksi” menggoreng dengan tangan kosong sejak tahun 2017.

Baca Juga: Viral Suami Tolak Disentuh Istri, Netizen Berdebat: Apa Wudhu Suami Batal Disentuh Istri

“Pertama ya agak panas. Sekarang masih panas tapi nggak seperti dulu. Panas sedikit saja, tapi ya tidak melepuh itu,” kata Sri Rejeki saat ditemui di tempatnya berjualan di petigaan Pasar Windusari, Selasa (21/9/2021).

Menurut Sri Rejeki atraksinya ternyata menarik perhatian pembeli. Jika sebelumnya hanya mampu menghabiskan 1 kilogram tepung, setelah dibumbui atraksi Sri Rejeki menghabiskan paling sedikit 5 kg tepung setiap hari.

“Sekarang ya insyallah 5 kilogram (tepung). Tapi kalau hari pasaran Wage dan Pahing, bisa habis sekitar 10 sampai 12 kilogram sehari,” ujar Sri Rejeki.

Sri Rejeki mengaku tidak memiliki ritual atau amalan khusus agar tangannya tidak melepuh terkena minyak panas. “Nggak pakai doa khusus, ya paling (baca) bismillah gitu aja. Mau mulai jualan ya baca bismillah.”

Alasan Sri Rejeki mempertontonkan kemahirannya menggoreng menggunakan tangan kosong, tidak lain untuk mengudang daya tarik pembeli. “Iya biar laku dagangannya,” katanya.

Baca Juga: Wajah Jonathan Frizzy Luka, Benny Simanjuntak: Anak Saya Ijonk

Warga Desa Mranggen, Kecamatan Windusari ini menjadi tulang punggung keluarga. Suaminya, Slamet (60 tahun) sudah 12 tahun menderita stroke.

Slamet tidak kuat lagi bekerja sebagai montir seperti dulu. Penghasilannya dari membuka usaha tambal ban di rumah tidak seberapa.

Dari berjualan gorengan, Sri Rejeki mampu menyekolahkan ketiga anaknya: Muhammad Andi Suryo Nugroho, Diah Ayu Wulandari, dan Muhammad Zulham Saputra.

Diah Ayu Wulandari bahkan mampu lulus sarjana strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Anak pertamanya, Muhammad Andi Suryo Nugroho sudah berkeluarga dan sekarang menetap di Pekanbaru, Riau.  

Di rumah tinggal tersisa anak ketiganya, Muhammad Zulham Saputra yang baru masuk sekolah menengah kejuruan (SMK). “Saya punya tanggungan di rumah. Untuk biaya yang masih sekolah itu kalau jualannya tidak laku nanti repot,” kata Sri Rejeki.  

Sekitar 5 hari belakangan, Sri Rejeki mengetahui bahwa atraksinya menggoreng dengan tangan kosong viral di media sosial. Bahkan ada pembeli yang datang dari jauh untuk sekadar selfie atau merekam atraksi Sri Rejeki.

“Reaksi pembeli ada yang menjerit, ada yang kaget. Saya tahu kalau video viral ya diomongi teman-teman itu. ‘Mbak sampean viral. Teng Youtube'," tuturnya.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More