SuaraJawaTengah.id - Pemerintah terus menggenjot program vaksinasi. Dalam sepekan terakhir, ada sekitar 1,6 juta warga Jateng yang menerima suntikan vaksin Covid-19.
Menyadur dari Solopos.com, cakupan vaksinasi Covid-19 di Jateng masih paling rendah dibandingkan daerah lain di Pulau Jawa.
Dikutip dari laman Internet resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), vaksinasi dosis I di Jateng baru mencakup 10.290.626 orang, atau sekitar 35,82% dari total sasaran 28.727.805 orang.
Sementara, cakupan vaksin dosis kedua baru menjangkau 18,42% sasaran atau sekitar 5.291.907 orang.
Cakupan itu lebih rendah dibanding Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang sudah mampu menyuntikkan vaksin dosis pertama ke 13.718.920 penduduk, atau sekitar 36,19% dari sasaran yang mencapai 37.907.814.
Sedangkan untuk dosis kedua, cakupan vaksinasi di Jabar mencapai angka 18.59% atau sekitar 7.046.502 orang.
Percepatan Vaksinasi
Pun demikian dengan cakupan vaksinasi di Jatim yang lebih tinggi, yakni sekitar 13.030.591 orang atau sekitar 40,94% dari total sasaran vaksinasi dosis pertama. Sedangkan cakupan dosis kedua berada di angka 21,61%, atau sekitar 6.878.494 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku pihaknya terus melakukan percepatan vaksinasi di Jateng.
Baca Juga: Ketua DPR Minta Masyarakat Tidak Ragu Vaksin
Bahkan, pada pekan ini cakupan vaksinasi di Jateng lebih banyak daripada pekan sebelumnya.
“Vaksin per pekan cukup banyak. Pekan ke-37 kita dapat 1,6 juta, dan kita mampu menyuntikkan lebih dari itu,” ujar Yulianto saat dijumpai wartawan seusai rapat penanganan Covid-19 di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Selasa (21/9/2021).
Pasokan
Catatan Dinkes Jateng, pada pekan ke-37 ada sekitar 1.639.560 orang yang mendapatkan vaksin. Jumlah itu lebih banyak dibanding pekan sebelumnya yang berjumlah sekitar 1.155.044 orang.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyebut pekan ini vaksinasi di Jateng memang sudah mampu menjangkau sekitar 1,6 juta orang.
Meski demikian, pihaknya tetap berharap ada tambahan pasokan vaksin dari pemerintah pusat, yakni 2,5 juta dosis per pekan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif
-
15 Wisata Banyumas Paling Hits untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Dari Ilir-ilir hingga Gendukan: 57 Warisan Budaya Jateng Resmi Diakui, Siap ke UNESCO!
-
Polda Jateng Siapkan Paradigma Baru Pola Pengaman Natal dan Tahun Baru
-
Transaksi Nataru Aman, BRI Perkuat Layanan Digital dan AgenBRILink