“Komunis seperti setan diam-diam muncul. Di Eropa proses menuju ateis terjadi. Diawali dengan menjual gereja untuk properti. Tiap tahun gereja kehilangan 60 ribu jemaah. Kalau sudah ateis lalu komunis. Nggak terlihat tapi proses ini terjadi. Itu bisa terjadi di negara kita,” kata Gatot.
Saat itu, dia menyampaikan bahwa komunis muncul saat kritis pada awal merdeka dari Belanda. Pada 1965, komunis melakukan pembantaian diawali krisis ekonomi dan kesenjangan sosial serta kepercayaan. Namun kini, bila Indonesia berhasil sejahtera, ideologi Pancasila akan tetap kuat.
“Kalau kita sejahtera apa pun ideologi di luar Pancasila nggak akan masuk. Seharusnya bersatu utamakan berkarya,” ucap Gatot
Akui Perintah Nonton Film PKI
Pada 18 September 2017, Gatot akui Perintahkan TNI Nobar Film G30S/PKI. Pada September 2017, muncul informasi soal rencana TNI menggelar acara nonton bareng (nobar) film G30S/PKI. Saat itu, Gatot mengakui memerintahkan institusinya untuk menggelar nonton bareng film karya sutradara Arifin C Noer itu.
“Iya itu memang perintah saya, mau apa? Yang bisa melarang saya hanya pemerintah,” kata Jenderal Gatot saat ditemui seusai ziarah di Makam Bung Karno (MBK), Bendogerit, Blitar, Senin (18/9/2017).
Gatot menyatakan Mendagri sudah mengizinkan dia memerintahkan seluruh anggotanya menonton film garapan era Orde Baru tersebut. Ini adalah upaya pelurusan sejarah. Dia tidak peduli soal polemik akurasi sejarah perihal film itu.
“Biarin aja, saya nggak mau berpolemik. Ini juga upaya meluruskan sejarah. Saya hanya ingin menunjukkan fakta yang terjadi saat itu. Karena anak-anak saya, prajurit saya, masih banyak yang tidak tahu,” jelasnya.
Gatot Perintahkan TNI nonton Film PKI
Baca Juga: Dituding PKI oleh Gatot Nurmantyo, Letjen TNI Dudung Abdurachman Ajak Tabayun
Pada 22 September 2017 memberikan perintah kepada TNI untuk menggelar nobar film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ dinilai politikus PDIP Effendi Simbolon sebagai langkah politik. Beberapa parpol, seperti PKS dan PAN, jadi ikut-ikutan menggelar nobar film G30S/PKI. Namun Gatot menilai persepsi seperti itu wajar saja.
“Kalau politik, apa saja dipolitisasi, kamu-kamu saja bisa dipolitisasi. Jadi biarin aja,” kata Jenderal Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).
Gatot santai menanggapi tudingan itu. Menurutnya, wajar saja bila langkahnya itu dicurigai.
“Saya bilang orang kawin bisa politik, apalagi nonton film gitu. Ya wajar-wajar saja, orang curiga wajar, orang punya persepsi wajar, sekarang komentar apa pun wajar,” ucapnya.
Penyusup PKI di DPR
Pada 27 September 2017 bicara anak PKI sudah masuk DPR. Dia berbicara di FGD yang diselenggarakan Fraksi PKS, bertajuk ‘Pancasila dan Integrasi Bangsa’. Mahfud Md Turut menjadi pembicara.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025
-
Salut! Tak Ingin Makanan Terbuang, Pelajar MAN 1 Pati Bagikan MBG kepada Warga Membutuhkan
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?