Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 30 September 2021 | 13:35 WIB
Soekarno saat memotret DN Aidit pimpinan PKI. [Foto diilustrasikan oleh Suara.com/Ema Rohimah]

Ternyata, rute tersebut mudah dibaca. Dari rute itu, Sunjoto mempunyai kesimpulan jika rombongan DN Aidit bakal melarikan diri ke Kota Solo.

"Saya baca rute tersebut, akhirnya saya langsung lari menghubungi komandan saya yang ada di Solo," paparnya.

Beberapa jam berikutnya, dia sempat komunikasi dengan pimpinannya yang berada di markas Solo, saat itulah dia juga mendapatkan informasi jika DN Aidit sudah ditangkap di Solo.

"Saat saya telepon komandan saya dapat kabar, ternyata sudah diberondong ditangkap di Solo dia (DN Aidit),"  ujar pria kelahiran 17 November 1930 itu.

Baca Juga: Sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Maknanya bagi Bangsa Indonesia

Veteran Sanjoto yang memburu DN Aidit di Kota Semarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

Kini, rumah yang sempat menjadi persinggahan gembong PKI DN Aidit itu ditempati Sanjoto bersama istri dan keluarganya. Menurut pengakuannya, dirinya menempati rumah di Jalan Belimbing Raya 34 Peterongan sejak tahun 1969.

"Namun saat itu rumah dalam kondisi kosong dan sempat disita negara" ucapnya.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, rumah tersebut kembali bisa ditempati Sanjoto setelah pemerintah mengetahui jika dirinya merupakan pejuang veteran kemerdekaan RI.

"Ini kemarin juga sempat direnovasi," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Baca Juga: Mbah Min dan Unjuk Rasa PKI di Perkebunan Djengkol

Load More