"Kebanyakan saya tidak tahu. Tapi kalau orang-orang sini juga ada yang dibawa tapi kan, sampai sekarang yang ga pulang ya ada yang pulang ya ada. Teman-teman bapak saya itu dahulu. Bapak saya juga pernah sampai pergi keluar dusun untuk cari perlindungan," ujarnya.
Menurut Misrun, bapaknya menggali satu lubang bisa untuk sekitar tiga sampai lima orang. Karena proses penguburan dilakukan saat gelap gulita, terkadang ada makam yang tidak sempurna.
"Kan malam ya, langsung dibunuh kemudian dimasukkan. Tapi karena gelap, kadang ngurug tanahnya belum sampai rapat. Bapak saya kan kerjanya juga diperkebunan, pagi-pagi kerjanya juga merapihkan. Karena masih ada yang kelihatan kadang kaki, atau kepala. Jadi memang tidak beraturan seperti adu kepala," katanya.
Misrun juga kerap mendengar cerita mistis di lokasi Makam Singaranting ini. Dahulu sebelum adanya kejadian ini, tiap Malam Jumat Kliwon, biasa terdengar gending wayang. Tapi anehnya, di sekitar Dusun Pitulasi tidak ada yang naggap acara tersebut.
"Suara tangisan orang ya ada, minta tolong, terus gamelan dulunya tiap malem Jumat Kliwon bunyi gending wayang. Saya tidak tahu persisnya tapi kata orangtua saya penayagan (alat set gamelan) pernah bisa dipinjam oleh masyarakat. Tapi karena dari masyarakat menyalahi kesepakatan pesan dari lelembut. Tambang benang itu kan pake oyod (akar tumbuhan), tapi diganti sama warga jadi sampai sekarang hilang. Tidak pernah muncul lagi," tuturnya.
Ketua Presidium Serikat Tani Mandiri (STAM) Cilacap, Petrus Sugeng berujar Singaranting memang digunakan untuk pemakaman massal orang-orang diduga sebagai pengikut PKI. Namun di Kecamatan Cipari sendiri, ada beberapa tempat yang digunakan sebagai tempat pembantaian. Diantaranya di Sungai Citanduy, Gunung Wilis dan Singaranting.
"Kuburan atau makam Singaranting, sebelumnya itu juga makam yang sudah dianggap wingit oleh warga masyarakat sekitarnya. Terus itu dijadikan tempat untuk mengeksekusi orang-orang PKI. Itu sangat luar biasa, orang siang saja mau lewat disitu juga kalau sendirian pada awalnya tidak berani kalau tidak ada temannya," kataya.
Keangkeran Makam Singaranting memang sudah banyak yang mengalami sendiri oleh warga sekitar. Bahkan sampai ada yang hilang sampai malam hari, begitu dicari ternyata berada di bawah pohon tepi sungai kecil. Hal ini dikisahkan oleh Sugeng yang sudah lebih dari 70 tahun hidup di wilayah Cipari.
"Ada warga yang ngomong ini kemarin si anu, siang-siang malah diajak ke sungai sampai larut malam. Kan dicari sama warga karena sore tidak pulang. Terus malam-malam dicari ketemu di bawah pohon di sekitar kuburan itu. Istilahnya kalau orang sini ngomong di selong," terangnya.
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Door to Door, Jokowi: Kita Harap Percepat Program Vaksinasi di Indonesia
Menurut Sugeng, ada kisaran 200 orang yang diduga PKI dieksekusi di Makam Singaranting. Terlebih ada juga yang dibawa ke Sungai Citanduy menggunakan truk. Anggapannya jika diisi penuh dalam satu truk memuat kurang lebih 50 orang.
"Sempat juga orang-orang di Kampung Laut, Nusakambangan, sampai menolak atau melarang agar aparat atau pemerintah jangan melakukan pembantaian di Sungai Citanduy. Biarpun itu anakan Sungai Citanduy tapi bermuara disitu. Apalagi waktu itu belum ada Bendung Citanduy, jadi mengalirnya langsung ke laut," ujarnya.
Penolakan oleh warga Kampung Laut dikarenakan berpengaruh pada penjualan ikan asin dari Kabupaten Cilacap tidak ada yang mau beli. Sebab muara Sungai Citanduy saat itu dipenuhi oleh bangkai manusia. Hingga akhirnya, komandan yang memimpin eksekusi saat itu menyetujui tidak ada lagi pembantaian di sekitar Sungai Citanduy dan memerintahkan agar jenazah di kubur di berbagai tempat termasuk pemakaman umum.
Kontributor : Anang Firmansyah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Libur Nataru Dijamin Irit! Pertamina Tebar Cashback BBM 20 Persen, Diskon Gas hingga Hotel
-
Genjot Ekonomi Baru, Ahmad Luthfi Minta Kabupaten dan Kota Perbanyak Forum Investasi
-
Memperkuat Inklusi Keuangan: AgenBRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan di Daerah Terluar
-
15 Tempat Wisata di Pemalang Terbaru Hits untuk Liburan Akhir Tahun
-
10 Wisata Semarang Ramah Anak Cocok untuk Libur Akhir Tahun 2025, Pertama Ada Saloka Theme Park