"Saya baru tujuh tahun di sini karena suami saya orang sini. Dulu, saya sempat ingin pulang karena enggak betah namun sekarang tidak lagi karena sudah ada listrik," kata dia yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat.
Ekonomi tumbuh
Terkait dengan program PLTH, Pejabat Sementara Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap Ibnu Adiwena mengatakan hal itu merupakan bagian dari program pertanggungjawaban sosial perusahaan dari Pertamina untuk membangun daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Dalam hal, Dusun Bondan merupakan salah satu wilayah terpencil di Kabupaten Cilacap yang sulit mendapatkan aliran listrik. Oleh karena itu, pihaknya mengadaptasi satu permodelan yang dilakukan di Pantai Pandansimo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Waspada! Kabupaten Cilacap Jadi Daerah yang Paling Rawan Jika Terjadi Tsunami
"Awalnya di Pantai Pandansimo belum ada listrik dan ekonomi tidak tumbuh, tapi terus diinisiasi permodelan menggunakan PLTH, kombinasi kincir angin dan panel surya. Akhirnya ekonomi tumbuh sebesar 60 persen," katanya.
Harapannya dengan meniru permodelan tersebut, kata dia, perekonomian masyarakat Dusun Bondan bisa tumbuh dan akses pendidikan bagi anak-anak bisa menjadi lebih baik.
Hal itu juga sesuai dengan moto Pertamina, yakni Energizing You (memberi energi pada anda, red.) yang diberi makna Pertamina selalu berusaha untuk melayani masyarakat dan memberikan energinya untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Selain itu, dia mengharapkan kehadiran PLTH di Dusun Bondan juga dapat mendukung target Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin kesatu, yakni mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di mana pun.
Menurut dia, pihaknya juga memberikan bantuan berupa fasilitas Sidesimas berupa sistem pengolahan air payau menjadi air layak konsumsi bagi warga Dusun Bondan.
Baca Juga: BMKG Sarankan Jalur Evakuasi Tsunami di atas Pipa Pertamina Ditutup
"Insya Allah kami juga akan dukung dengan program koperasi karena setelah energi listriknya sudah ada, akses air bersihnya sudah ada, yang dibutuhkan adalah mengompakkan komunitas ini supaya mandiri. Dengan demikian, ketika kami keluar, exit program, mereka betul-betul bisa mandiri, tidak selamanya kami support," katanya.
Berita Terkait
-
8 Destinasi Wisata di Cilacap, Banyak Spot Instagramable
-
IIF Danai Pembangunan PLTMH 11MW di Sumut Senilai 12,2 Juta Dolar AS
-
Mengintip Rencana Transisi dan Swasembada Energi di Sektor Pembangkit Listrik
-
Mengintip Rencana Transisi dan Swasembada Energi di Sektor Pembangkit Listrik
-
Indonesia Butuh Transisi Energi: Biomassa Limbah Pertanian Bisa Jadi Pengganti Bahan Bakar PLTU
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan
-
Makam Keramat di Tengah Taman Hiburan Terbengkalai: Kisah Mistis Wonderia Semarang
-
Mudik Tak Lagi Jadi Beban: Balik Rantau Gratis Angkat Martabat Pekerja Informal Jateng
-
Hampers Berkah UMKM Rumah BUMN Semen Gresik Catatkan Penjualan 1587 Paket, Omset Ratusan Juta Rupiah