SuaraJawaTengah.id - Sejarah Masjid Agung Demak. Masjid Agung Demak adalah masjid tertua di Pulau Jawa. Masjid Agung Demak yang terletak di Kauman, Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Masjid Agung Demak merupakan masjid bersejarah yang dibangun oleh tokoh-tokoh penyebar agama Islam pertama kalinya di Nusantara yaitu, Wali Songo dan menjadi masjid tertua yang ada di Pulau Jawa.
Pendirinya adalah Raden Patah bersama dengan para Wali Songo. Masjid Agung Demak diperkirakan berdiri pada tahun 1401 saka dan menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Glagahwangi Bintoro Demak.
Arsitektur dari bangunan ini terdiri dari bangunan-bangunan induk dan serambi dengan gaya khas Majapahit yang membawa corak kebudayaan Bali berpadu harmonis dengan langgam rumah tradisional Jawa Tengah.
Masjid Agung Demak memiliki empat tiang utama, di mana salah satu dari tiang utama tersebut diperkirakan berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamakan sakal tatal.
Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas, kubah melengkung yang identik dengan ciri khas masjid bangunan Islam tak terlihat disini, justru adaptasi dari bangunan peribadatan Hindu.
Bentuk ini diyakini sebagai bentuk akulturasi dan toleransi masjid sebagai sarana penyebaran agama Islam ditengah masyarakat Hindu.
Atap limas masjid ini terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan Iman, Islam, dan Ihsan.
Di dalam bangunan utama terdapat ruang utama, mihrab, atau bangunan pengimaman berada di bagian tengah bangunan.
Baca Juga: Lihat Potensi UMKM, Wapres Ma'ruf Amin Optimis Kemiskinan Ekstrem di Jateng Teratasi
Sedangkan mihrab atau banguan pengimanan terdapat di depan ruang utama, berbentuk sebuah ruang kecil dan mengarah ke kiblat.
Di bagian belakang belakang ruang utama terdapat serambi berukuran 31 x 15 meter yang tiang-tiang penyangganya disebut Soko Majapahit yang berjumlah delapan buah itu dan diperkirakan berasal dari kerajaan Majapahit.
Atap Masjid Agung Demak bertingkat tiga (atap tumpang tiga), menggunakan sirap (atap yang terbuat dari kayu) dan berpuncak mustaka. Dinding masjid terbuat dari batu dan kapur.
Pintu masuk masjid diberi lukisan bercorak klasik. Seperti masjid-masjid yang lain, Masjid Agung Demak dilengkapi dengan sebuah bedug.
Di masjid ini juga terdapat Pintu Bledeg, bertuliskan Condro Sengkolo, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
Sedangkan bagi para jemaah wanita memiliki bangunan khusus untuk shalat berjamaah yang disebut dengan Pawestren.
Tag
Berita Terkait
-
Tol Semarang-Demak Seksi I Terus Dikebut, Ditargetkan Beroperasi 2027
-
7 Tempat Wisata Alam Indah yang Tersembunyi di Pulau Jawa
-
Stigma di Tengah Krisis Iklim: Potret Ketidakadilan di Pesisir Demak
-
Perempuan yang Menjemur Pagi: Cerita Ketangguhan dari Pesisir Demak
-
Tangguh Jaga Inflasi 2025, Pemprov Jateng Pertahankan Prestasi TPID Terbaik Tingkat Provinsi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025