Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 09:27 WIB
Ketika Rusmadi seorang sopir angkot di Kota Semarang menyiapkan armadanya sebelum mengangkut penumpang [suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Air mata Rusmadi (54) sopir angkot di Kota Semarang ini tak terbendung tatkala mengingat pesan mendiang istri untuk menggratiskan tarif bagi penumpang angkutan miliknya setiap hari jumat.

Selain menggratiskan biaya transportasi penumpang, dia juga memberikan box makanan kepada penumpang dan beberapa orang yang membutuhkan di jalan Kota Semarang.

Bahkan, dia juga tak memasang tarif bagi penumpang disabilitas di Kota Semarang. Menurutnya, apa yang dilakukannya itu adalah rejeki tersendiri untuk keluarganya.

Rusmadi tinggal di alan Taman Sri Widodo Utara RT 7 RW 1, Purwoyoso, Ngaliyan, Kota Semarang. Dia mengaku, apa yang dilakukannya itu sudah berjalan selama lima tahun.

Baca Juga: Band Indie Semarang "Deras" Siap Cicipi Tantangan Industri Musik Tanah Air

"Di tahun pertama awalnya hanya tiap Jumat Kliwon atau sebulan sekali," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/9/2021).

Namun, dia berpikiran satu bulan merupakan waktu yang cukup lama. Untuk itu, dia merubah waktu gratis transport bagi pennumpang di angkutannya menjadi satu minggu satu kali setiap Jumat.

"Empat tahun terakhir menjadi seminggu sekali," ujarnya.

Dia mengatakan, almarhumah istrinya juga mendukungnya agar seminggu sekali beri layanan angkutan gratis. Meski mempunyai penghasilan pas-pasan sebagai supir angkot, Suami istri itu selalu kompak ketika beramal.

"Istri saya, selalu mendukung apa yang saya lakukan," paparnya.

Baca Juga: Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Kota Semarang 5 Oktober 2021

Selain istri, anak perempuannya juga mendukung apa yang dilakukan oleh Rusmadi dengan membuat nasi bungkus yang dibagikan ke penumpang.

"Iya pesen istri gitu, anak juga dukung," imbuhnya.

Meski sudah melakukan gerakan sosial selama lima tahun dia mengaku tak pernah rugi. Menurutnya, rezeki sudah diatur oleh Tuhan.

"Kami tak hanya cari rezeki namun berkah dari Allah," paparnya.

Menurutnya, penumpang angkutannya merupakan warga kelas menengah ke bawah seperti pekerja pabrik, pedagang  keliling, buruh dan lainnya.

Diakuinya, para penumpang merasa senang meski banyak pula yang bertanya dengan naik angkutan gratis itu.

Bahkan, mereka enggan memanfaatkan fasilitas naik angkutan gratis tersebut sehingga memaksa tetap membayar.

"Mereka takut saya rugi tapi dengan sekuat hati saya tolak. Itu sudah rezeki mereka," katanya.

Dia menjelaskan, sehari bisa empat rit bawa penumpang. Total pendapatan kotor Rp250 ribu. Dia tak perlu setoran lantaran angkutan itu miliknya pribadi yang dibelinya dari hasil tabungan dan nyicil. Pendapatan hariannya itu otomatis tak diperolehnya di hari Jumat.

"Manfaat paling penting yang diperolehnya adalah ketenangan hati," ucapnya.

Ketika melihat penumpang tersenyum senang dengan layanan itu sudah cukup baginya. Layanan gratis yang dilakukannnya itu dia yakini sebagai rejeki tersendiri yang datang dari Tuhan. Perasaan itulah yang sebelumnya tak pernah dirasakannya sejak menjadi sopir sejak tahun 1982.

"Untuk disabilitas gratis setiap hari," paparnya.

Bebebrapa waktu yang lalu, apa yang  dilakukan Rusmadi juga viral  di media sosial Instagram. Salah satu akun yang memposting mobil angkot milik Rusmadi itu adalah @portalsemarang.

Sampai saat ini, postingan itu sudah dilihat belasan ribu orang dengan ribuan komentar yang bermacam.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More