SuaraJawaTengah.id - Pemkot Semarang melalui petugas gabungan dari Satpol PP dan Dinas Sosial menggelar razia manusia silver hingga Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT).
Hasilnya ada puluhan orang yang akhiryna dikukut tim gabungan dan dibawa ke kantor untuk diberikan pembinaan.
Rinciannya, manusia silver yang ditangkap ada 14 orang dan sisanya adalah 6 pengamen badut dan 9 gelandangan. Mereka ditangkap di berbagai titik Kota Semarang.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan semua PGOT tadi ada yang dari Kota Semarang dan Luar Kota.
Baca Juga: Panik Dikejar Satpol PP, Ibu Ini Auto Nyamar Jadi Tukang Cuci Piring, Warganet Memuji
Saat penangkapan sempat terjadi pertikaian karena PGOT menolak ditangkap sampai berurai air mata.
“Ini kita tangkap mereka karena adanya aduan dari warga dan perintah pimpinan kami,” kata Fajar diwartakan Ayosemarang.com--jaringan Suara.com, Senin (11/10/2021).
Fajar mengaku kesal kepada PGOT karena melanggar Perda. Padahal menurutnya dalam Perda sudah jelas, bahwa PGOT dilarang di Kota Semarang.
“Kalau bicara zaman susah, ya memang semua susah. Tapi harus tertib aturan. Kota Semarang harus bersih,” tegasnya.
Fajar lalu mengingatkan agar penangkapan ini jangan terulang lagi dan Kota Semarang bersih dari kehadiran PGOT.
Baca Juga: Menghindar dari Kejaran Satpol PP, Ibu ini Mendadak Cosplay Jadi Tukang Cuci Piring
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Muthohar mengapresiasi tindakan Satpol PP. Sebab, di Jalanan saat ini menjamur PGOT.
“Terkait PGOT ini kan jelas dilarang dalam Perda No 5 tahun 2014. Kami sangat mendukung, apalagi manusia silver sangat marak,” kata Muthohar.
Sejauh ini, Muthohar memaparkan jika ada 13 manusia silver yang jadi langganan penjaringan, tetapi selalu balik ke jalan.
“Yang baru sekali tertangkap, kami bina dan perintahkan pulang. Sementara yang sudah berulang kali akan kita masukkan ke panti rehabilitasi sosial,” bebernya.
Sementara bagi gelandangan yang diketahui berlatar belakang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) akan dimasukkan ke rumah sakit jiwa dan ada pula yang dimasukkan ke Panti Among Jiwo.
Berita Terkait
-
Warpat, Puncak Asri dan Blok Buah Jadi Target Penertiban di Puncak Bogor Besok
-
Ulasan Buku 'Gelandangan di Kampung Sendiri', Penyambung Lidah Orang Kecil
-
Nyebur ke Kolam Bundaran HI, Aksi Heroik Satpol PP Gagal Tindakan Nekat Kakek A, Begini Kronologinya!
-
Sulit Awasi Judi Online, Ratusan Satpol PP Main Judol Cuma Dapat Pembinaan Ini
-
Brakk! 4 Motor Tabrak Mobil Satpol PP yang Lagi Tertibkan Bendera Parpol di Flyover Pondok Bambu
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri