SuaraJawaTengah.id - Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengajak pemuda di daerah itu berpartisipasi dalam pencegahan penularan COVID-19 dengan menjadi pelopor vaksinasi guna mewujudkan kekebalan komunal dari pandemi.
"Pemkab Pati masih berjuang meningkatkan capaian vaksinasi agar bisa turun level dari PPKM level 3 menjadi level 2, sehingga aktivitas masyarakat juga menjadi lebih longgar. Untuk itu, kami butuh peran serta para pemuda untuk ikut menyukseskan vaksinasi sebagai upaya pencegahan virus corona," ujarnya di Pati, Kamis (21/10/2021).
Dia mengatakan pemuda sebagai calon pemimpin sejak dini harus memiliki tanggung jawab dan semangat kebersamaan.
Salah satu wujud tanggung jawab mereka di tengah pandemi, ikut mengajak masyarakat yang belum divaksin untuk ikut vaksinasi dimulai dari diri mereka sebagai pelopornya.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi di Kalsel Baru 34,37 Persen, Presiden Jokowi Minta Dipercepat
Dia mengharapkan keberadaan Karang Taruna di masing-masing desa ikut menyukseskan program vaksinasi tersebut sebagai upaya membentuk kekebalan komunal dari penularan virus corona jenis baru itu.
"Para pemuda harus dapat bersinergi dengan baik demi kemajuan sebuah desa. Kami harus mencapai target minimal 50 persen vaksin pertama, jadi teman-teman pemuda di Pati harus dapat menginisiasi agar warga masyarakat di masing-masing desanya bisa ikut vaksinasi," ujar dia.
Dia berharap, Karang Taruna membantu masyarakat memberikan informasi-informasi terkait dengan vaksinasi, antara lain menyangkut keamanan vaksin, agar mereka tidak khawatir divaksin.
"Naiknya level PPKM dari 2 kembali ke level 3 ini bukan karena temuan kasus COVID-19, melainkan karena capaian vaksinasi yang kurang. Kalaupun sudah vaksin, jangan lupa menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," ujarnya.
Oleh karena masih menerapkan PPKM level 3, kata dia, banyak kegiatan dan aktivitas perekonomian yang dibatasi.
Baca Juga: Dihujani Sanksi, AHHA PS Pati FC Pastikan Bakal Banding
"Karena itu antara kesehatan dan kegiatan ekonomi harus seimbang," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Daftar Harga Tiket Bus AKAP Jakarta-Pati Jelang Mudik Lebaran 2025, Jangan Sampai Kehabisan!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Pati, Dijamin Anti Macet Tanpa Drama
-
Inspiratif! 7 Hikmah dari Kisah Ashabul Kahfi yang Bisa Mengubah Hidupmu
-
Ketua Pemuda Pancasila Larang Anggota Minta THR ke Masyarakat atau Pelaku Usaha
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan