Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 24 Oktober 2021 | 21:45 WIB
Pondok Pesantren Tebuireng. Pemprov Jateng mengajak para santri untuk menjadi agen perubahan melawan Covid-19, sebab saat ini masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan virus corona. [Antara]

SuaraJawaTengah.id - Melawan pandemi Covid-19 membutuhkan kerja keras dari segala lini. Tidak hanya pemerintah, namun masyarakat termasuk para santri harus berjuang bersama-sama. 

Pada hari santri, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan santri harus bergerak dan memberikan sumbangsih pemikiran dan perjuangan untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta terus mengambil peran bagi kemajuan Republik Indonesia. Termasuk berperan membantu membumikan kebijakan-kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19.

“Dengan keteladanan dan kesalehan sosialnya, santri dapat berperan sebagai agen perubahan dalam membantu mengubah paradigma, mindset, dan perilaku apatis masyarakat terkait Covid-19,” katanya pada upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Jawa Tengah, di Ponpes Balekambang Jepara, Jumat (22/10/2021).

Sumarno yang sekaligus selaku Pembina Upacara HSN 2021 mengatakan, melalui pendekatan ala santri, masyarakat yang kurang paham, apatis, atau bahkan yang sama sekali tidak percaya tentang Covid-19 dapat diberikan pencerahan tentang bahaya nyata virus Corona.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi di Kabupaten Bogor Rendah, Ridwan Kamil: Kami Bisa Maklumi

Peranan lain santri adalah sebagai social influencer untuk membantu mengomunikasikan secara efektif kepada masyarakat, terkait kebijakan-kebijakan pemerintah menyangkut penanganan Covid-19.

Kehadiran social influencer dari kalangan santri dipandang penting untuk membantu membumikan kebijakan-kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19, khususnya di kalangan masyarakat muslim.

Pada Hari Santri Nasional dengan tema “Santri Siaga Jiwa Raga”, Sumarno mengajak sèmua untuk merapatkan barisan dan ikrarkan jihad melawan Covid-19. Jogo Santri harus dilakukan di setiap pesantren Jawa Tengah. Betapa pun hebatnya sebuah kebijakan penanganan Covid-19, akan sulit mencapai hasil maksimal jika warganya kurang mendukung atau kurang mematuhi kebijakan.

“Pada kesempatan yang baik ini saya juga mengajak para santri untuk terus mengasah sikap peduli, berbagi dan empati. Kuatkan karakter untuk tegas melawan radikalisme dan peredaran narkoba. Santri harus menjadi pelopor anak-anak muda bangsa dalam melawan radikalisme dan narkoba,” pintanya.

Santri juga harus terus menjadi motor penggerak tumbuhnya kecintaan masyarakat pada negara dan bangsa. Nasionalisme sekarang ini menjadi karakter yang akan menjadi kekuatan luar biasa bagi bangsa untuk memenangkan persaingan dan mewujudkan kedaulatan sejatinya.

Baca Juga: Tiga Dosis Vaksin Covid-19 Diklaim Bisa Kurangi Risiko Kematian Akibat Penyakit Non-Covid

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Sumarno menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng untuk membantu pembangunan ruang karantina Covid-19 di panti sosial, pembangunan masjid, dan pondok pesantren di Jepara. 

Load More