Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 13:10 WIB
Ilustrasi ujian CPNS. Ganjar menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan ampun kepada pelaku yang curang saat melakukan tes CPNS. [Dok.RiauOnline]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah kecurangan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ditemukan di berbagai lokasi di Indonesia. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun merespon hal itu. 

Ganjar menegaskan tidak akan memberikan ampun jika ada CPNS yang melakukan kecurangan di Jateng.

"Sampai hari ini belum ada laporan (kecurangan di Jateng). Kemarin saya mengikuti di berita-berita. Kalau ada kecurangan di Jateng, tidak ada ampun buat saya. Akan saya proses," katanya ditemui disela acara pertemuan jajaran komisaris utama bank pembangunan daerah di Hotel Alila Solo, Jumat (29/10/2021).

Ganjar meminta semua menjaga integritas selama proses seleksi CPNS berlangsung. Tidak boleh ada kecurangan, karena ini kesempatan bagi negara untuk mencari kader-kader dan birokrat yang bagus.

Baca Juga: Kisi-kisi SKB CPNS 2021 dan Syaratnya

"Maka jangan dicemari dengan urusan kolusi, korupsi dan nepotisme," tegasnya.

Disinggung terkait kecurangan CPNS di berbagai daerah di Indonesia yang menggunakan teknologi, Ganjar berharap ada evaluasi dari penyelenggara. Jika kecurangan itu sifatnya masif, maka harus ada audit teknologi informasi.

"Agar kemudian kita bisa mengetahui dan mengecek betul, itu terjadi atau tidak. Sebenarnya seperti apa dan lainnya. Ini harus diaudit," ucapnya.

Ganjar juga meminta penyelenggara tegas dalam mengambil keputusan. Jika memang ada niat jahat untuk melakukan kecurangan itu, maka mesti dibatalkan atau diulang.

"Sehingga semua punya kesempatan dan hak yang sama," pungkasnya.

Baca Juga: Slank Keceplosan Saat Ucapkan Ulang Tahun Ganjar Pranowo, Kuntadhi: Sampai Ketemu di 2024

Sekadar diketahui, Menpan RB Tjahjo Kumolo telah menerima laporan terkait kecurangan SKD CPNS yang terjadi di sejumlah titik lokasi. Diantaranya di Buol, Enrekang, Mamuju, Lampung, Makassar dan titik-titik lokasi lainnya.

Kecurangan yang dilakukan kebanyakan menggunakan teknologi informasi. PC yang digunakan tes ditemukannya berbagai aplikasi remote yang dikendalikan oleh pihak lain. Sehingga dalam pengerjaan tes, para peserta itu mendapat bantuan dari pihak lain.

Load More