SuaraJawaTengah.id - Negara maju, ramai-ramai kampanyekan hidup sehat. Iklan makanan dan minuman manis mulai dilarang. Seperti di Spanyol dan Singapura ini.
Menyadur dari ANTARA Minggu (31/10/2021), Spanyol akan melarang iklan makanan dan minuman tidak sehat seperti cokelat, biskuit, dan es krim yang ditujukan untuk anak-anak guna membantu memerangi obesitas pada kaum muda, kata menteri urusan konsumen.
"Anak-anak sangat rentan terhadap iklan dan merupakan kewajiban kami untuk melindungi mereka," kata Menteri Alberto Garzon di Twitter.
Ada lima kategori produk yang dilarang diiklankan untuk anak di bawah umur, terlepas dari kandungan nutrisinya, meliputi cokelat, permen, energy bar juga kue, biskuit manis, jus, es krim dan minuman energi.
Produk lainnya juga akan menghadapi regulasi bila kandungan lemak jenuh, gula dan garam melebihi batas tertentu.
Sembilan dari sepuluh iklan makanan yang ditargetkan untuk anak-anak adalah untuk produk yang tidak sehat, menurut asosiasi konsumen OCU, dikutip dari Reuters pada Jumat.
Langkah yang masih memerlukan persetujuan kabinet, akan mempengaruhi iklan yang ditujukan untuk anak-anak di bawah 16 tahun di televisi dan radio, di bioskop dan di internet, termasuk di jejaring sosial dan aplikasi seluler.
Menurut Badan Gizi dan Keamanan Makanan Spanyol, 40,6 persen anak-anak Spanyol usia 6-9 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 17,3 persen mengalami obesitas.
Federasi Industri Makanan dan Minuman Spanyol (FIAB) mengatakan "terkejut dan marah" dengan langkah tersebut, karena sektor tersebut telah bekerja dengan kementerian selama setahun untuk memperbarui praktik etis dalam periklanan.
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol: Tekuk Celta Vigo, Real Sociedad Kembali Puncaki Klasemen
"Kami percaya bahwa produsen makanan dan minuman diserang secara serampangan dan tidak dapat dibenarkan," kata Direktur Jenderal FIAB Mauricio Garcia de Quevedo dalam sebuah pernyataan.
Cegah Diabetes, Pemerintah Singapura Batasi Iklan Minuman Ringan
Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang kini menjadi masalah secara global. Untuk mencegah angka pengidap diabetes mengalami kenaikan, pemerintah Singapura berencana membatasi iklan minuman ringan di negaranya.
Minuman ringan yang dimaksud adalah minuman manis, soda, minuman berkarbonasi, dan beberapa jenis jus. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura, yang berencana menerapkan aturan ini tahun depan.
"Kami akan melarang iklan produk minuman ringan dengan pemanis buatan yang muncul di media, termasuk televisi, media cetak, dan iklan di internet," tulis Kementerian Kesehatan Singapura dalam keterangannya, dilansir Reuters.
Selain melarang iklan, Singapura juga akan meminta produsen mencantumkan label peringatan dan bahaya kesehatan di setiap kemasan produk minuman ringan. Pelarangan ini dinilai lebih berani daripada negara-negara lainnya, yang hanya membatasi paparan iklan ke anak-anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC