SuaraJawaTengah.id - Pulau Karimunjawa terkenal dengan panorama eksotisnya. Pantai yang masih alami dan jernihnya air laut membuat wisatawan cinta dengan Karimunjawa.
Namun, Kepulauan Karimunjawa di wilayah Kabupaten Jepara ternyata juga dikenal sebagai pulau harta karun.
Menyadur dari Solopos.com, Selasa (2/11/2021), pada masa perdagangan zaman kerajaan, banyak kapal dagang, khususnya dari Tiongkok yang terdampar dan karam di salah satu pulau di Karimunjawa hingga akhirnya barang bawaan mereka tenggelam di perairan Laut Jawa.
Akibatnya di dasar laut Karimunjawa banyak ditemukan keramik-keramik Cina yang diperkirakan berasal dari kapal dagang yang terdampar di karang dan tenggelam tersebut hingga menjadi harta karun.
Dalam sejarah kolonialisme, pada masa Perang Dunia II, Laut Jawa merupakaan laut naas bagi pasukan Sekutu, yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan Australia. Saat itu, pasukan Jepang berhasil menghancurkan kapal perang Sekutu hingga kalah telak. Tentara Jepang unggul karena daya jangkau torpedonya sangat jauh dan dibantuk dengan pesawat-pesawat pengintai.
Kerugian sekutu saat itu meliputi lima kapal penjelajah, tujuh kapal rusak dan satu kapal tanker yang semuanya itu tenggelam di Laut Jawa dan bongkahan kapalnya diperkirakan masih ada di dasar laut Jawa, salah satunya berada di perairan Kepulauan Karimun Jawa.
Banyaknya benda-benda bersejarah dari berbagai masa yang tertimbun di Kepulauan Karimunjawa membuat pulau ini dikenal sebagai pulau harta karun. Unsur mistis yang ada di Kepulauan Karimun Jawa tidak lepas dari penyebab banyaknya timbunan benda-benda bersejarah yang dianggap sebagai harta karun.
Masyarakat setempat memiliki keyakinan bahwa kesaktian dan kearifan Sunan Nyamplungan semasa hidup sebagai cikal bakal Kepulauan Karimun Jawa masih berpengaruh di wilayah itu dan menjaga kehidupan di sana. Sunan Nyamplungan atau Syekh Amir Hasan adalah putera dari Sunan Muria, salah satu anggota walisongo yang menyebarkan ajaran Agama Islam di pesisir pulau Jawa.
Banyaknya kapal yang tenggelam, baik itu kapal perang atau kapal dagang dikarenakan banyak yang mengabaikan unsur mistis yang berlaku di Karimunjawa. Oleh karena itu, disarankan pengunjung atau pendatang yang akan mengunjungi karimun Jawa harus menemui Plawangan Sunan Nyemplungan untuk ‘mohon izin.’ Selain itu, tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal yang sembarangan, seperti memburu harta karun.
Baca Juga: Tiga Pria Penjarah Kapal Karam di Padang Diciduk Polisi
Sudah tidak terhitung banyaknya kapal yang tenggelam karena tindakan sembrono dan mengabaikan larangan-larangan yang berlaku, di antaranya tenggelamnya kapal Tongkol pada 1992. Kemudian pada Mei199, sebuah kapal bermuatan 250 kubik kayu gelondong terdampar di sekitar Pulau Nyamuk dan masih banyak kapal-kapal yang tenggelam dan terdampar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera