Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 20 November 2021 | 11:02 WIB
Kondisi Putri Olivia, korban selamat yang kini dirawat oleh keluarga, Sabtu (20/11/2021) [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Peristiwa bencana tanah longsor selalu meninggalkan kisah pilu dan traumatis bagi saksi hidup. Hal itulah yang dialami oleh Putri Olivia Soedarmaji, satu satunya korban yang berhasil selamat dari maut setalah tertimbun satu jam lebih.

Kepala Desa Pagentan, Abdul Kohar menceritakan ketika putri berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Ia bersama warga setempat melakukan evakuasi mandiri sambil menunggu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara.

"Sambil menunggu petugas BPBD sampai lokasi, saya dengan warga setempat mencoba menggali material yang runtuh," kata dia, Sabtu (20/11/2021).

Ia berkeyakinan akan dapat menemukan korban dengan cepat karena pihaknya kerap menyambangi ke rumah rumah korban.

Baca Juga: Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Kawasan Bromo

"Kebetulan almarhum ayah Putri dulu perangkat desa jadi saya sering ke sana dan jaraknya juga dekat, jadi saya paham letak rumah dan yakin bisa menemukan dengan cepat," ujar dia.

Setelah menggali kedalaman lebih dari dua meter, Ia melihat tangan Putri bergerak. Dengan segera ia menggali dan mengangkat badan Putri yang tertimbun tanah dan material bangunan.

"Saya lihat tangan dan gerak gerak terus saya gali lagi sampai bisa diangkat badannya," kata dia.

Abdul mengungkapkan, posisi badan Putri miring dengan kaki sedikit menekuk. Berbeda dengan kedua korban meninggal lainnya yaitu Alfino (11) dan Bunga (13) yang posisinya telungkup.

"Kalau Putri itu miring posisinya, kalau yang dua itu telungkup semua," Kata dia.

Baca Juga: Ponorogo Diterjang Tanah Longsor, Satu Rumah Rusak Parah

Usai berhasil mengangkat Putri, ia segera mengecek nafas Putri dan segera dilarikan ke Puskesmas terdekat. Saat digendong ,Putri dalam keadaan sadar namun lemas.

Load More