SuaraJawaTengah.id - Lokasi longsor yang menimpa dua rumah warga di Desa Pagentan, Banjarnegara beberapa hari yang lalu terus dalam pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Longsor itu terjadi menyusul masih tingginya curah hujan di wilayah setempat. Akibat kejadian tersebut, dua rumah warga rusak berat dan akses jalan menghubungkan Pagentan-Pejawaran ditutup sementara waktu.
Dia juga menginformasikan bahwa korban luka ringan, yakni PO (7) langsung dirawat di Puskesmas 1 Pagentan, sedangkan empat korban meninggal dunia, yakni B (14), F (11), A (bidan), dan P (38).
"Kami terus memantau lokasi tebing longsor, setelah sebelumnya sudah dilakukan upaya tanggap darurat dan pembersihan material longsoran dari badan jalan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto dikutip dari ANTARA, Senin (22/11/2021).
Dia mengatakan pemantauan masih harus terus dilakukan guna memastikan bahwa kondisi aman bagi masyarakat setempat.
"BPBD Bannarnegara juga membuka Pos Lapangan Penanganan Bencana di Desa Pagentan selama tiga hari," ujar dia.
Personel BPBD dan pihak terkait lainnya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam.
"Terutama saat hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama, warga kami minta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan," paparnya.
Pasalnya, kata dia, beberapa tanah longsor di wilayah itu terjadi setelah turun hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama.
Baca Juga: Tiga Warga Cianjur Luka Serius akibat Tertimpa Longsoran Tanah
"Termasuk bencana tebing longsor di Desa Pagentan ini, terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, tentu hal ini perlu menjadi perhatian bersama," ucap dia.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara juga terus memastikan kesiapsiagaan personel dan peralatan guna mengantisipasi dampak La Nina yang dikhawatirkan berpotensi bencana hidrometeorologi.
Dia menyebutkan memasuki November 2021, intensitas hujan di wilayah ini terus meningkat dan sempat memicu beberapa kejadian bencana.
"Tercatat sejak pekan pertama bulan November ini terjadi bencana tanah longsor, banjir, dan angin kencang yang tersebar di sejumlah titik, salah satunya kejadian tanah longsor di Desa Mlaya dan Desa Pagentan ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota