Budi Arista Romadhoni
Selasa, 23 November 2021 | 14:17 WIB
Tanah Ambles, Rob dan Banjir, Kini Warga Tambaklorok Hadapi Masalah Baru Bayi Stunting
Kondisi kampung nelayan Tambaklorok Kota Semarang saat musim hujan tahun ini. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Timbul tenggelam, itulah yang terjadi di Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang. Bertahun-tahun, warga setempat berjibaku dengan air rob dan banjir yang hampir tak pernah surut.

Sekitar 950  Kartu Keluarga (KK) selalu dihantui air rob yang bercampur dengan banjir setiap hari, terutama ketika musim hujan.

Sudah lama warga tak bisa tidur nyenyak lantaran, teror rob dan banjir tak kenal waktu. Banjir dan rob bisa datang kapan saja, tak bisa ditebak. Tak terhitung barang berharga milik warga rusak karena air rob dan banjir.

Kini mereka dihadapkan dengan permasalahan baru. Banyak anak kecil di daerah tersebut yang mengalami stunting lantaran kondisi lingkungan yang buruk.

Ketua Posyandu Kelurahan Tanjung Mas, Sri Wahyuni mengatakan, banyak anak kaceil yang stunting. Hal itu disebabkan kondisi lingkungan yang kurang sehat.

"Banyak yang stunting di sini karena lingkungan kurang sehat," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Senin (22/11/2021).

Stunting hambat tinggi badan anak. (Shutterstock)
Stunting hambat tinggi badan anak. (Shutterstock)

Wahyuni menyebut, selain banyak yang stunting, juga banyak barang warga yang rusak termasuk sepeda motor, kulkas dan barang elektronik lain yang rusak karena terkena air rob.

"Saya saja sudah ganti mesin cuci tiga kali, motor juga pada karatan," katanya.

Bagi warga yang berduit, mereka bisa meninggikan rumahnya. Namun tak jarang warga yang memilih pindah, kos atau kontrak rumah karena tak punya biaya untuk meninggikan rumah.

Baca Juga: Detik-detik KSP Moeldoko dan Wali Kota Semarang Diusir dari Aksi Kamisan

"Kalau di RT sebelah memang ada yang sudah ditinggalkan," paparnya.

Warga Tambaklorok, Amron berharap, kondisi rob di Tambaklorok segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktifitas normal seperti biasanya. Dia menagih janji Wali Kota Semarang, Hendrar Prihhadi yang sempat berjanji akan memperbaiki sabuk  pantai  yang  jebol di Tambaklorok.

"Sebelum pemilihan kemarin, dia (Wali Kota Semarang) berjanji akan memperbaiki tanggul laut ketika sudah  terpilih," ujarnya.

Rata-rata air rob setinggi 30 - 50 centimeter tersebut hampir melanda seluruh kawasan Kampung Tambaklorok. Sudah lebih dari sebulan air tersebut menggenangi kawasan Tambaklorok. Bahkan, ketika lebaran kemarin rumahnya tergenang oleh rob selama satu hari.

"Lebaran kemarin itu malah dikasih rejeki, kita  dikasih rejeki rob  sehari penuh," katanya.

Karena rob tak kunjung surut, beberapa barang elektronik seperti tv, kulkas dan barang elektronik yang lain ikut rusak. Dia menyonntohkan, warga Tambaklorok jarang yang mempunyai lemari karena takut  tiba-tiba rob.

Load More