SuaraJawaTengah.id - Pandemi COVID-19 tidak membuat investasi meredup. Investor terus berdatangan untuk menggairahkan ekonomi di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi (DPMPTSP) Jawa Tengah Ratna Kawuri menyampaikan investasi di Jawa Tengah selama pandemi COVID-19 didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Ratna di Temanggung, Selasa, menyebutkan sampai dengan triwulan ketiga 2021 realisasi investasi Jateng sebesar Rp38,19 triliun, terdiri atas PMA Rp14,31 triliun dan PMDN Rp23,88 triliun.
"Kontribusi dari PMDN ini luar biasa. Ternyata antara PMDN dengan PMA itu lebih dominan PMDN setelah adanya pandemi," katanya pada Forum Investasi Temanggung 2021 dikutip dari ANTARA Selasa (7/12/2021).
Ia menyebutkan pada 2019 masih dominan PMA tetapi begitu terkena pandemi 2020 berjalan sampai 2021 ini kontribusi dari PMDN sekitar 60-61 persen sisanya sekitar 40 persen dari PMA.
"Artinya kemampuan kompetensi dari PMDN ini luar biasa, sangat diandalkan sehingga ketika bicara kemudahan investasi tidak hanya diperuntukkan bagi investasi asing, tetapi seluruh investasi bahkan yang namanya investasi itu tidak hanya yang besar, tetapi juga yang kecil-kecil," katanya.
Menurut dia realisasi investasi itu gambaran yang belum menyeluruh karena sebenarnya potensi usaha mikro kecil itu belum termasuk di sana.
"Padahal sampai dengan triwulan ketiga di Jateng ada sekitar 300 ribu usaha mikro dan kecil sudah tercatat di tahun ini. Nilai investasi dari modal usahanya sekitar Rp3,67 triliun dan Temanggung berkontribusi nomor 9 di Jateng. Ini potensi luar biasa kalau digarap," katanya.
Bupati Temanggung M. Al Khadziq mengatakan investasi di Temanggung selama pandemi mengalami pelambatan, beberapa investor yang tadinya sudah berniat untuk masuk ke Temanggung karena pandemi COVID-19 kemudian mundur.
Baca Juga: Wisata Jawa Tengah, 6 Rekomendasi Wisata Bertema Alam
Ia menyampaikan sekarang COVID-19 sudah mulai kondusif, maka dilakukan pendekatan-pendekatan lagi kepada para investor yang tadinya sudah berniat mau masuk itu.
"Semoga nanti mereka kembali masuk ke Temanggung dan menanamkan investasinya sehingga bisa menggerakkan ekonomi Kabupaten Temanggung," katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal Kabupaten Temanggung Manda Kartiko menuturkan dari 500 hektare lebih lahan di kawasan peruntukan industri di Kecamatan Kranggan dan Pringsurat hingga semester 1 tahun 2021 baru dimanfaatkan sekitar 118 hektare.
"Masih ada sekitar 400 hektare kawasan peruntukan industri di Kabupaten Temanggung yang belum dimanfaatkan. Hal ini menjadi peluang bagi para pengusaha untuk berinvestasi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Toyota Rush vs Daihatsu Terios, 7 Fakta Penting yang Bikin Banyak Orang Salah Pilih
-
7 Mobil Matic Irit, Bandel, dan Minim Drama Buat Dipakai Harian
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan