Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 07 Desember 2021 | 16:26 WIB
Ilustrasi Investor terus berdatangan di Jawa Tengah, tak hanya PMA, tapi PMDN mendominasi para investor baru. [Dok]

SuaraJawaTengah.id - Pandemi COVID-19 tidak membuat investasi meredup. Investor terus berdatangan untuk menggairahkan ekonomi di Jawa Tengah

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi (DPMPTSP) Jawa Tengah Ratna Kawuri menyampaikan investasi di Jawa Tengah selama pandemi COVID-19 didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Ratna di Temanggung, Selasa, menyebutkan sampai dengan triwulan ketiga 2021 realisasi investasi Jateng sebesar Rp38,19 triliun, terdiri atas PMA Rp14,31 triliun dan PMDN Rp23,88 triliun.

"Kontribusi dari PMDN ini luar biasa. Ternyata antara PMDN dengan PMA itu lebih dominan PMDN setelah adanya pandemi," katanya pada Forum Investasi Temanggung 2021 dikutip dari ANTARA Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: Wisata Jawa Tengah, 6 Rekomendasi Wisata Bertema Alam

Ia menyebutkan pada 2019 masih dominan PMA tetapi begitu terkena pandemi 2020 berjalan sampai 2021 ini kontribusi dari PMDN sekitar 60-61 persen sisanya sekitar 40 persen dari PMA.

"Artinya kemampuan kompetensi dari PMDN ini luar biasa, sangat diandalkan sehingga ketika bicara kemudahan investasi tidak hanya diperuntukkan bagi investasi asing, tetapi seluruh investasi bahkan yang namanya investasi itu tidak hanya yang besar, tetapi juga yang kecil-kecil," katanya.

Menurut dia realisasi investasi itu gambaran yang belum menyeluruh karena sebenarnya potensi usaha mikro kecil itu belum termasuk di sana.

"Padahal sampai dengan triwulan ketiga di Jateng ada sekitar 300 ribu usaha mikro dan kecil sudah tercatat di tahun ini. Nilai investasi dari modal usahanya sekitar Rp3,67 triliun dan Temanggung berkontribusi nomor 9 di Jateng. Ini potensi luar biasa kalau digarap," katanya.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq mengatakan investasi di Temanggung selama pandemi mengalami pelambatan, beberapa investor yang tadinya sudah berniat untuk masuk ke Temanggung karena pandemi COVID-19 kemudian mundur.

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Ponorogo, Kota Reog Mempunyai Banyak Pesantren

Ia menyampaikan sekarang COVID-19 sudah mulai kondusif, maka dilakukan pendekatan-pendekatan lagi kepada para investor yang tadinya sudah berniat mau masuk itu.

"Semoga nanti mereka kembali masuk ke Temanggung dan menanamkan investasinya sehingga bisa menggerakkan ekonomi Kabupaten Temanggung," katanya.

Kepala Dinas Penanaman Modal Kabupaten Temanggung Manda Kartiko menuturkan dari 500 hektare lebih lahan di kawasan peruntukan industri di Kecamatan Kranggan dan Pringsurat hingga semester 1 tahun 2021 baru dimanfaatkan sekitar 118 hektare.

"Masih ada sekitar 400 hektare kawasan peruntukan industri di Kabupaten Temanggung yang belum dimanfaatkan. Hal ini menjadi peluang bagi para pengusaha untuk berinvestasi," katanya.

Load More