SuaraJawaTengah.id - Dua orang nelayan di Kabupaten Jepara hilang saat melaut pada kondisi cuaca ekstrem. Mereka diduga tenggelam saat badai cuaca ekstrem melanda kawasan perairan didaerah tersebut.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto mengimbau kepada nelayan di wilayah perairan Jepara untuk melengkapi diri dengan alat komunikasi selain alat keselamatan lain agar dapat terpantau keberadaannya apabila terjadi sesuatu.
"Setidaknya ketika terjadi permasalahan di laut, nelayan bisa menyampaikan keberadaannya sehingga upaya pertolongan bisa segera dilakukan," kata Arwin dikutip dari ANTARA Jepara, Rabu (8/12/2021).
Selain itu, kata dia, ketika ada komunikasi terkait keberadaannya, saat terjadi kecelakaan di laut juga memudahkan dalam melakukan pelacakan titik koordinatnya sehingga memudahkan upaya penyelamatan.
Baca Juga: Ekspresi 'Semangat' Usai Persis Solo Kalah, Kaesang: Persijap Kudu Menang!
Ia juga meminta nelayan melengkapi diri dengan alat keselamatan saat melaut, khususnya jaket keselamatan (life jacket) sebagai antisipasi ketika terjadi kecelakaan di laut.
"Hingga kini, memang masih banyak yang enggan memakai jaket keselamatan (pelampung) dengan berbagai alasan. Akan tetapi, demi keselamatan saat melaut tentunya harus selalu dibawa. Setidaknya ketika terjadi laka laut, maka peluang selamat masih cukup besar karena bisa mengapung lebih lama," ujarnya.
Sementara itu, tim pertolongan dan keselamatan masih mencari keberadaan dua nelayan yang dinyatakan hilang, yakni Soferul Alamain asal Desa Clering, Kecamatan Donorojo, Jepara dan Sunarji asal Desa Tawangrejo, Kecamatan Dukuhseti, Pati.
Salah satu di antaranya, sudah diketahui keberadaannya di perbatasan laut antara Kabupaten Pati dengan Kabupaten Rembang atau sekitar 30 mil utara PLTU Rembang.
Keduanya dikabarkan hilang pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 14.00 WIB, ketika mereka melaut dari tempat pelelangan ikan (TPI) Puncel, Kecamatan Dukuhseti dengan menaiki kapal nelayan Mona Rosa.
Baca Juga: 6 Wisata Jepara yang Tawarkan Pemandangan Awesome! Mulai dari Bukit hingga Pantai
Seharusnya pada Minggu (5/12) sekitar pukul 14.00 WIB nelayan tersebut sudah berlabuh di TPI Puncel. Namun, sampai dengan Senin (6/12) kedua nelayan tersebut belum pulang melaut. Lantas dilakukan pencarian di wilayah perairan Mandalika dan Puncel.
Berita Terkait
-
Kisah Kamal Djunaidi: Striker Persijap Jepara, Tewas Tersambar Petir Usai Cetak Gol Kemenangan
-
Profil Fikron Afriyanto, Bek Liga 2 yang Ajak Gelut Pemain Timnas Tajikistan
-
KPK Akan Telusuri Aliran Duit Korupsi Bank Jepara Artha ke Dana Kampanye Pilpres 2024
-
Nathan Gabriel Jebolan Akademi PSG: Ayahnya Eks Pemain Persijap Jepara, Ibunya dari Salatiga
-
Jumat Berkah di Jepara, Bentuk Nyata Kepedulian Tim Relawan untuk Warga Sekitar
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs