Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 07 Desember 2021 | 07:26 WIB
Tangkapan layar video nelayan teromabang-ambing tingginya gelombang di perairan laut Jepara. [Instagram]

SuaraJawaTengah.id - Beredar unggahan video yang memperlihatkan perahu di perairan laut Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terombang-ambing karena gelombang tinggi viral di media sosial. 

Unggahan video tersebut salah satunya diketahui dari akun instagram @seputarjepara belum lama ini. 

"Cuaca ekstrem di perairan Jepara," tulis caption akun tersebut. 

Dalam video berdurasi 43 detik itu memperlihatkan seorang nelayan yang sedang berlayar di tengah laut. Tiba-tiba mereka kejebak cuaca ekstrem. 

Baca Juga: Banjir Belum Surut, Perahu Nelayan di Sukabumi Pindah ke Jalan

Alhasil, perahu yang mereka tumpangi pun terombang-ambing oleh gelombang air laut. Selain itu, terdengar juga suara deburan angin yang lumayan kencang. 

Seorang nelayan yang ada di video ini kemudian menghimbau kepada seluruh nelayan lainnya agar tidak melaut dulu. Karena kondisi cuaca yang tidak mendukung dan bisa membahayakan nyawa nelayan. 

"Cuaca ekstrem gais, ini kapten, ini nahkoda. Hati-hati para pelaut, ini cuaca sangat ekstrem, jangan melaut dulu. Bentar lagi nyampai Pantai Kartini Jepara," ujar seorang nelayan dalam video tersebut. 

Tangkapan layar video nelayan teromabang-ambing tingginya gelombang di perairan laut Jepara. [Instagram]

Sontak saja unggahan video yang telah ditonton 29.934 kali ini mematik perhatian warganet. Tak sedikit dari mereka yang mendoakan agar nelayan tersebut tidak terjadi apa-apa. 

"Musim angin barat," kata akun @ipung_**.

Baca Juga: 6 Wisata Jepara yang Tawarkan Pemandangan Awesome! Mulai dari Bukit hingga Pantai

"Ngeri... Moga baik-baik saja," celetuk akun @gendon**.

"Hati-hati pak nahkoda semoga selamat sampai tujuan," tambah akun @riani**.

"Mugi diparingi keselamatan lurd," sambung akun @andik**.

"Semoga yang mencari nafkah di tengah laut   selalu diberi keselamatan oleh Allah.. Amin," tandas akun @aqiqah**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More