SuaraJawaTengah.id - Vaksinasi disebut-sebut menjadi jalan satu-satunya untuk keluar dari Pandemi Covid-19. Pemberian suntikan dosis vaksin pun diberikan oleh negara-negara di dunia.
Di India, terdapat kasus yang menarik. Seorang pria mengaku mendapatkan suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 11 kali.
Menyadur dari BBC Indonesia, India dibingungkan dengan kasus seorang laki-laki yang setidaknya mendapatkan delapan kali vaksin Covid-19. Laki-laki ini mengaku mendapatkan 11 kali suntikan, "dua di antaranya didapatkan dalam waktu setengah jam".
Ia adalah Brahmdeo Mandal, laki-laki berusia 65 tahun. Ia mengaku menerima 11 dosis vaksin di negara bagian Bihar.
Baca Juga: Novak Djokovic Hadiri Acara di Beograd 24 Jam Usai Dites Positif COVID-19
Pensiunan tukang pos ini mengatakan suntikan vaksin membantunya "mengatasi sakit, nyeri, dan agar tetap sehat".
Ia mengatakan "sejauh ini tidak ada efek samping dari 11 suntikan vaksin Covid yang ia terima".
Pekan ini ia berencana mendapatkan suntikan yang ke-12 di satu pusat vaksinasi, namun ia gagal mendapatkannya.
Tidak begitu jelas bagaimana petugas menolak memberikan vaksin kepada Mandal.
Pemerintah sudah memulai penyelidikan untuk mengetahui bagaimana Mandal bisa mendapatkan banyak dosis vaksin.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Bikin Staf Rumah Sakit Kelelahan
"Kami sudah memiliki bukti bahwa ia mendapatkan delapan suntikan dari empat lokasi," ujar Amarendra Pratap Shahi, dokter yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Madhepura, Bihar.
Data diunggah ke portal nasional
Sejak memulai program vaksinasi Covid pada 16 Januari 2021, India menawarkan dua dosis vaksin yang diproduksi oleh perusahaan lokal, Covishield dan Covaxin.
Dosis kedua vaksin Covishield harus diberikan 12-16 pekan setelah dosis pertama, sedangkan suntikan kedua Covaxin hanya boleh diberikan empat hingga enam pekan setelah suntikan pertama.
Vaksinasi bersifat sukarela dan diberikan melalui pusat-pusat vaksinasi di seluruh penjuru negeri yang berjumpat lebih dari 90.000.
Hampir semua pusat vaksinasi dijalankan oleh pemerintah.
Banyak di antara pusat vaksinasi yang tak memerlukan pendaftaran. Warga langsung datang dan menunjukkan kartu identitas, seperti kartu biometrik, kartu pemilik, dan surat izin mengemudi.
Data penerima vaksin kemudian diunggah ke portal nasional, CoWin.
Penyelidikan awal menunjukkan, Mandal pernah mendapatkan dua suntikan "hanya dalam waktu setengah jam" dan "data suntikan ini diunggah ke portal CoWin".
"Kami masih bingung bagaimana ini bisa terjadi. Sepertinya ada kesalahan di sistem. Kami juga ingin tahu apakah ada kelalaian petugas vaksinasi," kata Shahi, dokter yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Bihar.
Pakar kesehatan masyarakat, Chandrakant Lahariya, kepada BBC mengatakan kasus ini hanya bisa terjadi jika "ada keterlambatan yang lama saat mengunggah data ke portal".
"Meski begitu, saya tetap bingung mengapa kasus ini tidak terdeteksi dengan cepat," kata Lahariya.
'Sembuhkan sakit dan nyeri'
Mandal mengaku mencatat semua suntikan vaksin Covid yang terima, mulai dari waktu, tanggal, hingga pusat vaksinasi yang ia datangi. Ia mengeklaim mendapatkan 11 suntikan mulai Februari hingga Desember 2021.
Kepada BBC, Mandal mengatakan ia mendatangi pusat-pusat vaksinasi di Madhepura dan dua distrik tetangga, salah satu lokasinya berjarak lebih 100 kilometer dari tempat tinggalnya, untuk mendapatkan suntikan.
Ia mengaku menggunakan kartu identitas yang berbeda.
"Setelah mendapatkan suntikan, rasa sakit dan nyeri di badan hilang. Tadinya saya punya masalah di lutut saya dan harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Sekarang, saya merasa sehat," kata Mandal.
Biasanya, orang yang menerima vaksin Covid merasakan demam, sakit kepala, nyeri, dan kelelahan.
Ada juga yang menunjukkan alergi parah, meski ini tergolong langka.
"Reaksi [demam, sakit kepala, nyeri badan, dan kelelahan] lumrah dialami setelah menerima dosis pertama dan kedua," kata Lahariya, pakar kesehatan masyarakat.
"Menerima suntikan vaksin [Covid] dalam jumlah banyak mestinya tak berbahaya karena tubuh sudah memiliki antobodi dan vaksin dibuat dengan memakai komponen yang tidak membahayakan," jelas Lahariya.
Data menunjukkan 65% penduduk India sudah menerima dua dosis vaksin dan sekitar 91% menerima dosis pertama.
Proporsi di Bihar lebih rendah dari angka nasional: 36% untuk dua dosis dan 49% untuk dosis pertama.
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri