SuaraJawaTengah.id - Baru-baru ini Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo tengah jadi sorotan publik usai pernyataannya diduga menghina bangsa Arab viral di media sosial.
Hal tersebut bermula dari unggahan video di akun twitter @Endriyw. Dalam video itu nampak Habib Kribo tengah menyoroti bangsa Arab.
Namun belum diketahui pasti pernyataan Habib Kribo tersebut untuk menyerang siapa. Diduga kuat ia tengah menyerang Habib Bahar bin Smith dan kelompoknya yang baru-baru ini sedang hangat diperbincangkan.
"Arab itu kalau tidak ada ka'bah tidak punya kehormatan, apa saja sih budaya Arab? Tidak ada," buka Habib Kribo.
"Bangsa yang tidak pernah melahirkan intelektual, siapa coba intelektual Islam dari Arab? Tidak ada. Islam disana masih jauh dari kesempurnaan, jadi jangan sok islami lah," tegas Habib Kribo.
Rupanya hinaan Habib Kribo terhadap bangsa Arab membuat seorang pria berparas Timur Tengah marah. Melalui akun TikTok @princedache, pria ini memberi respon menohok atas pernyataan Habib Kribo tersebut.
"Hari ini saya dikirimin video Habib Kribo atau yang nama dia siapa, yang dia buat di YouTube yang mengatakan bangsa Arab tidak punya kehormatan kalau bukan ka’bah, bangsa Arab belum pernah lahirkan orang intelektual, dan katanya tidak punya budaya,'' buka pria tersebut.
"Jadi saya mau jelasin aja ke dia (Habib Kribo), kayaknya level intelektual dia nol, dia ngatain orang lain tidak memiliki intelektual. Tapi ilmu dan intelektual dia sendiri nol," sambungnya.
Lebih lanjut, pria ini membantah keras pernyataan Habib Kribo. Sebab bangsa Arab memiliki sejarah panjang dan banyak melahirkan ilmuan yang berdampak terhadap kemajuan Islam.
Baca Juga: Sindir KSAD Dudung soal Tuhan Bukan Orang Arab, Anwar Abbas: Fokus Tugas Saja
"Bangsa Arab itu bukan hanya Saudi Arabia saja. Terdapat 22 negara dan telah melewati seribu peradaban. Bukan satu atau dua peradaban," jelasnya.
Lantas pria ini menunjukkan beberapa ilmuan yang lahir di bangsa Arab. Bahkan temuan ilmuan bangsa Arab hingga kini ilmunya masih terpakai di zaman modern ini.
"Kalau mau menghina bangsa Arab seharusnya pelajari historinya. Mulai dari Khawarizmi yang mungkin kamu ngga tahu, dia bikin alogaritma," imbuhnya.
"Jadi Khawarizmi ini ulama matematika. Kalau bukan dia tidak ada angka nol. Jadi kalau bukan dia, tidak ada laptop, tidak ada kamera, tidak ada handphone yang lagi kamu pakai sekarang untuk menjelekkan bangsa Arab," tegasnya.
Setelah itu, pria ini menyebutkan ilmuwan lainnya yang terkenal seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Ibnu Batutah, Ibnu Rusyd, Ibnu Hayyan dan ilmuwan besar lainnya yang terlahir di bangsa Arab.
Diakhir videonya, sebelum pernyataan Habib Kribo berbuntut panjang. Pria ini menyarankan agar Habib Kribo segera meminta maaf. Sebab secara tidak langsung Habib Kribo telah melukai semua generasi bangsa Arab.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025