Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 24 Januari 2022 | 15:42 WIB
Lokasi rumah di bekas lokalisasi Peleman, Kabupaten Tegal tempat korban ditemukan dalam kondisi kritis dan akhirnya meninggal, Senin (24/1/2022). [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJawaTengah.id - ‎Seorang wanita diduga menjadi korban pembunuhan di bekas lokalisasi Peleman, Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Senin (24/1/2022). 

Sebelum ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan akhirnya meninggal, korban sempat menerima tamu seorang laki-laki di dalam kamar.

Kasatreskrim Polres Tegal AKP ‎I Dewa Gede Ditya Krishnanda mengungkapkan, dugaan pembunuhan tersebut bermula ketika Polsek Suradadi mendapat laporan ditemukannya seorang wanita dalam kondisi terluka di kamar sebuah rumah yang ada di bekas lokalisasi Peleman, Senin (24/1/2022) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.

"Kemudian petugas piket Polsek mendatangi TKP untuk melihat dan memeriksa saksi-saksi. Pada saat itu‎ keadaannya (korban) kritis dan setiba di rumah sakit dinyatakan meninggal," ujar Dewa, Senin (24/1/2022).

Baca Juga: Nelayan Cantrang di Kota Tegal Blokir Jalan Hingga Bikin Macet, Ternyata Ini Penyebabnya

Menurut Dewa, korban berinisial S, usai 20 tahun, warga Cianjur, Jawa Barat.‎ Sebelum kejadian, korban diketahui bersama seorang laki-laki di dalam kamar.

‎"Berdasarkan informasi awal, sebelum kejadian korban bersama seorang laki-laki di kamar, kemudian digedor oleh ‎salah seorang yang bertugas di sini, ditemukan sudah kritis dan dilarikan ke RSUD Suradadi," jelasnya.

Dewa mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti kejadian tersebut dengan melakukan olah TKP dan mencari bukti-bukti petunjuk guna mengungkap kasus dugaan pembunuhan tersebut.

"Terduga pelaku, kami masih mendalami identitas, masih melakukan pengejaran‎," ujarnya.

Sementara itu ‎penjaga rumah yang menjadi lokasi kejadian, Waluyo menuturkan, sebelum kejadian, terdapat dua orang tamu laki-laki yang datang pada Minggu (23/1/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIB. "Kemudian satu orang masuk kamar bersama korban. Lainnya di luar," tuturnya.

Baca Juga: Kerap Dilanda Banjir, Warga Tegal Alur Jakarta Barat Butuh Pompa

Waluyo sempat dua kali mendobrak pintu kamar tersebut karena curiga keduanya tak kunjung keluar dari kamar.

"Saya curiga karena lama. Biasanya kan kalau kaya gitu paling setengah jam, ini sampai hampir dua jam. Makanya saya curiga sampai saya dobrak pintunya," ujarnya.

Waluyo menyebut saat didobrak pertama, korban dan laki-laki yang bersamanya terlihat tidak‎ memakai pakaian.

"Waktu itu sempat ditutup lagi. Terus didobrak lagi baru dia (tamu laki-laki) keluar‎ dan langsung pergi," ungkapnya.

Waluyo mengaku tak mendengar suara-suara mencurigakan sebelum kejadian. ‎"Saat didobrak pertama juga tidak terlalu kelihatan (korban terluka) karena lampunya mati," kata dia.

Kontributor : F Firdaus

Load More