Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Selasa, 25 Januari 2022 | 15:52 WIB
Rima Darma membagikan minyak goreng kemasan ke pedagang [Beritajatim]

SuaraJawaTengah.id - Seorang perempuan Bhayangkari di Madiun, Jawa Timur, membagi-bagikan minyak goreng kepada pedagang kecil karena prihatin dengan dampak mahalnya harga minyak goreng.

Dalam foto yang dimuat Beritajatim terlihat Rima Darma menemui sejumlah pedagang dan memberikan minyak goreng kemasan plastik kepada mereka.

Dia mengaku kasihan dengan para pedagang kecil, janda miskin, dan penarik becak yang kesulitan membeli minyak goreng Rp18 ribu per liter, meski pemerintah menetapkan harga Rp14 ribu per liter. 

Selain harga mahal, stok di sebagian toko sembako sering kekurangan dan semakin memusingkan para pedagang kecil.

Baca Juga: Harga Meroket, Minyak Goreng Kemasan di Sejumlah Minimarket Kota Solo Langka

Keadaan itu tidak hanya terjadi di Madiun, semua wilayah di Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng.

Rima mengaku menggunakan uang pribadi untuk pengadaan minyak goreng.

“Kebetulan baru dapat arisan, beli minyak goreng 100 karton isi satu literan. Jadi ada sekitar 1.200 liter yang dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Rima ketika membagikan minyak goreng kepada pedagang kaki lima di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Ronowijayan, Ponorogo, Selasa (25/1/2022).

Pedagang gorengan, menurut dia, yang paling terkena dampak dari kenaikan harga.

“Pedagang gorengan atau pedagang kaki lima pasti akan terbantu dengan bantuan ini. Kita kasih dua liter minyak per orangnya,” katanya.

Baca Juga: Stok Minyak Goreng Rp14 Ribu di Ritel Modern Wilayah Jakbar Ludes, Karyawan Minimarket: Pagi Sampai Siang Habis 10 Dus

Anggota Bhayangkari itu memilih memberikan bantuan minyak goreng karena menjadi kebutuhan yang paling dicari masyarakat.

Dia membagikan 1.200 liter minyak goreng selama dua hari. Hari pertama dibagikan ke daerah Madiun, hari kedua di Ponorogo.

“Minyak goreng saat ini bukan langka, tapi harganya yang mahal. Yang kita bagikan ini, belinya juga dikisaran harga Rp18 ribu per liter,” katanya.

Pedagang mie pangsit di depan SMAN 1 Ponorogo Anis Karina mengaku terbantu sekali dengan bantuan dua  liter minyak goreng dari Rima.

Selama ini dia tidak berani menaikkan harga dagangan, meski harga minyak mahal, karena konsumennya mayoritas anak sekolah.

“Harga minyak goreng mahal ini keuntungan yang didapat sangat sedikit. Kita sengaja tidak menaikan harga, karena konsumen kita juga anak sekolahan. Tetap bertahan dan berharap harga minyak segera turun diangka yang normal atau wajar,” katanya.

Rima menyebut di minimarket harga minyak goreng kemasan memang sudah turun, namun barangnya sering kosong.

Load More