SuaraJawaTengah.id - Penurunan angka kemiskinan masih jadi target Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di tahun 2022 ini. Salah satu program sasarannya adalah dengan menyalurkan bantuan pembangunan Rumah Sehat Layak Huni (RSLH), listrik gratis, jambanisasi dan air bersih.
Untuk bantuan RSLH Ganjar menargetkan pembangunan sebanyak 100 ribu unit. Dari 100 ribu unit tersebut bakal digarap oleh banyak pihak. Mulai dari APBD provinsi, APBD kabupaten/kota, Baznas, APBDes, CSR, filantropis sampai APBN.
"Konsep yang kita pakai adalah gotong royong. Karena kami sadar jika hanya pakai APBD provinsi, itu tidak akan pernah cukup," kata Ganjar saat menyerahkan bantuan pembangunan RSLH di Brebes, Selasa (25/1/2022).
Untuk pembangunan RSLH yang bersumber dari APBD provinsi pada tahun ini, kata Ganjar, mencapai 11.292 unit. Untuk realisasinya, setiap unit dianggarkan Rp 17 juta. Jika berkaca pada capaian tahun-tahun sebelumnya, Ganjar yakin target pembangunan 100 ribu unit RSLH bisa terealisasi.
Baca Juga: Pemerintah dan Start-Up Dukung UMKM Jawa Tengah Siap Go Digital
Hal tersebut sekaligus juga untuk memenuhi target RPJMD tahun 2018 - 2023 yang menargetkan pembangunan 1,5 juta unit RSLH. Sementara sampai tahun ini sudah mencapai 931 ribu unit.
"Tentu ini mesti dikeroyok banyak pihak. Karena juga indikator penurunan kemiskinan yang mau kita garap ada yang lain. Selain RSLH juga ada bantuan listrik gratis, jambanisasi dan air bersih," kata Ganjar.
Ganjar juga mengatakan, seperti di Kabupaten Brebes ini pemprov dan pemkab saling nyengkuyung pembangunan. Pemprov yang membangun RSLH, pemkab yang membangun jamban.
Untuk di Kabupaten Brebes tahun ini mendapat alokasi pembangunan RSLH dari APBD provinsi sebanyak 900 unit. Ganjar berharap stimulan itu bisa memancing banyak pihak untuk ikut turun di Brebes yang masuk dalam wilayah prioritas penurunan kemiskinan ekstrem.
"Jika indikator-indikator kemiskinan itu kita tuntaskan, wah cepet banget penurunan kemiskinan di Jateng. Kita ikhtiar untuk itu," kata Ganjar.
Baca Juga: Banyak Lubang di jalan Tol, Ganjar Minta Pengelola Langsung Lakukan Perbaikan
Salah satu penerima manfaat pembangunan RSLH adalah Budi, warga Desa Buara Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Menurut Budi, dengan pembangunan itu membuat kenyamanan rumahnya sangat berbeda jika dibanding sebelumnya.
"Lebih enak dibuat tidur. Lebih nyaman. Ya terimakasih lah sudah dibangunkan rumah," kata Budi.
Berita Terkait
-
Video Kampanye Prabowo di Pilkada Jateng, Bawaslu: Bukan Pelanggaran!
-
Bawaslu Ungkap Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Direkam di Rumah Jokowi
-
Warganet Ramai soal Jokowi Dukung Cagub Jateng: Esemka dan Bansos Kembali Disinggung
-
Dari Bansos Hingga Esemka, Komentar Warganet Ramai Soal Jokowi Kampanye Cagub Jateng
-
Resmi! Basuki Terpilih Jadi Ketum Kagama Gantikan Ganjar Pranowo
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
Pilihan
-
Perbandingan Harga Pasaran Marselino Ferdinan vs Ole Romeny, Marceng Seharga 1 Tesla Cybertruck, Ole Bisa Beli 5
-
Selain Marselino Ferdinan, Ini 3 Selebrasi Ikonik Pemain Indonesia: Gaya Suster Ngesot
-
Evaluasi Negatif, Kereta Tanpa Rel di IKN Dihentikan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
Terkini
-
Tega! Dilarang Isi Pertalite, Pengendara Plat Merah Aniaya Petugas SPBU Semarang
-
Awas Jebakan Politisasi Agama di Pilkada 2024! Begini Cara Melawannya
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Jateng 21-23 November
-
Resmi! Dawet Ayu Banjarnegara Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
-
Pengamat UIN Walisongo Ungkap Dampak Politik Uang: Dari Korupsi hingga Praktik 'Balas Jasa'