Budi Arista Romadhoni
Kamis, 03 Februari 2022 | 11:06 WIB
Hoo Gien Hwat atau dikenal sebagai Suhu Hwat berdoa di depan altar Avalokitesvara atau Dewi Kwan Im. [suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

“Jadi sekitar bulan September kalau pintu impor-nya lancar buku ini sudah masuk ke Indonesia. Tapi kalau lagi ada masalah di pelabuhan bisa sampai Oktober-November,” kata Suhu Hwat.

Dia berharap masyarakat terutama warga Tionghoa, memahami feng shui sebagai ilmu pengetahuan. Sehingga unsur okultisme yang bersifat supranatural dan mistis tidak begitu ditonjolkan.

“Selama ini ilmu pengetahuannya ketinggal. Budayanya yang tinggi. Feng shui bukan ilmu klenik. Saya coba mengangkat ilmu pengetahuan ini semampu saya,” pungkas Suhu Hwat.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More