SuaraJawaTengah.id - Merespon kembali adanya tren peningkatan kasus covid-19 di ibu kota provinsi Jawa Tengah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Kebijakan tersebut diungkapkannya akan diterapkan selama dua minggu ke depan, dan direncanakan akan mulai berjalan mulai Senin, 7 Februari 2022.
“Kebijakan yang akan berlaku yaitu Pembelajaran Tatap Muka mulai hari Senin akan off dulu selama dua minggu," ungkap Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi pada keterangan tertulis Jumat (4/2/2022).
"Jadi untuk sementara anak didik kita belajar dari rumah kembali dengan sistem pembelajaran jarak jauh,” tambahnya.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Pemprov Awasi Wisatawan Keluar Masuk Lampung
Hendi tak menampik, langkah yang diambilnya di Kota Semarang tersebut dengan menimbang adanya peningkatan kasus yang cukup cepat.
Dirinya bahkan menyebutkan setiap hari terus mengamati pergerakan grafik penderita Covid-19 di Kota Semarang dalam kurun waktu dua minggu terakhir, termasuk tren penyebarannya.
Dirinya sendiri belum dapat memastikan apakah penambahan kasus tersebut merupakan varian omicron. Meskipun dari pengamatan yang dilakukan, Hendi menyebutkan bahwa pola penyebaran Covid-19 di Kota Semarang saat ini serupa dengan varian Omicron.
"Silahkan dilihat langsung di portal kami Siaga Corona, panjenengan bisa mengamati sendiri bagaimana grafiknya dalam dua minggu terakhir agak menukik," terang Hendi.
"Untuk hasil lab mungkin nanti langsung dari Dinas Kesehatan, tapi memang karena penularan cepat, sepertinya Omicron, juga tanpa gejala, jadi orang tidak tahu kalau terpapar," pungkasnya.
Baca Juga: Dua Sekolah di Sleman Harus BDR Usai Ditemukan Kasus Covid-19
Sementara itu, terkait kebijakan injak rem selain pemberhentian sementara PTM, Pemerintah Kota Semarang masih mengamati perkembangan penyebaran Covid-19 lebih lanjut lagi. Untuk itu diharapkan kebijakan mengaktifkan kembali Pembelajaran Jarak Jauh secara penuh sementara waktu bisa cukup efektif untuk menahan laju Covid-19 di Kota Semarang.
Berita Terkait
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Dibui Bareng Suami Gegara Korupsi, Mbak Ita Raih Upeti Rp2,4 M dari Iuran Sukarela Pegawai Bapenda Semarang
-
Ditahan KPK, Ini Potret Mbak Ita dan Suami Pakai Rompi Oranye dan Tangan Diborgol
-
Kompak Tersangka, Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Resmi Ditahan KPK
-
Mbak Ita dan Suami Diperiksa KPK Kasus Korupsi di Pemkot Semarang
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal