SuaraJawaTengah.id - Siswa Madrasah Diniyah Hidayatul Islamiyah (MHI) di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo belum berani kembali bersekolah. Anak-anak masih takut setelah melihat pengerahan personel polisi dalam jumlah banyak pada 8 Februari 2022.
Lokasi Madrasah Hidayatul Islamiyah berada di belakang Masjid Nurul Huda, Dusun Krajan, Desa Wadas. Masjid ini sempat “dikepung” polisi, menyebabkan puluhan ibu-ibu dan lansia terjebak berjam-jam di dalamnya.
Menurut salah seorang warga Wadas, Ngabdul Mukti, pihak pengurus hari ini tidak meliburkan sekolah. Tapi siswa memilih tetap di rumah karena belum berani ke madrasah.
Padahal kata Mukti, biasanya setiap sore sekitar 100 anak-anak berangkat mengaji ke madrasah. “Hari ini murid tidak masuk bukan kami dari lembaga yang meliburkan. Anak-anak sendiri yang masih trauma,” kata Mukti, Sabtu (12/2/2020).
Baca Juga: PSI Respons Soal Polemik Desa Wadas, Beri Pesan ke Ganjar Pranowo Begini
Efek pengerahan personel polisi dalam jumlah banyak kemarin, masih membekas bagi anak-anak. “Aparat membawa senjata lengkap, anjing pelacak, juga pasukan yang begitu banyaknya. Padahal warga kami hanya 7 RT,” ujar Mukti.
Rumah-rumah di dekat Masjid Nurul Huda kebanyakan masih kosong. Sebagian sudah mulai pulang ke rumah, sebagian masih mengungsi ke rumah sanak famili di luar desa.
Lingkungan masjid Nurul Huda sempat dijadikan tempat berkumpul aparat, pasca pengerahan ratusan polisi ke Desa Wadas pada 8 Februari 2020. Hingga hari ini, rumah Kiyai Nur yang berada di samping masjid terlihat masih kosong.
Mukti mengatakan, Kiyai Nur masih mengungsi di luar desa. Selain tokoh masyarakat, Kiyai Nur juga menjabat Kepala Madrasah Diniyah Hidayatul Islamiyah (MHI).
“Padahal itu rumah salah satu tokoh atau kiyai disini. Karena efek trauma yang sangat begitu (kuat). Beliau mengungsi ke luar desa,” kata Mukti.
Baca Juga: Cerita Jalan Terjal Konflik Wadas Purworejo
Selain meninggalkan trauma, warga yang ditangkap pada insiden 8 Februari mengaku telepon genggam mereka masih ditahan polisi.”Tadi menurut LBH Ansor sudah koordinasi dengan Kapolda Jateng. Warga yang kemarin ditahan dan HP-nya disita belum dikembalikan.”
Terkait perbedaan sikap warga Desa Wadas dalam menerima atau menolak proyek pertambangan batu andesit, Mukti menganggapnya biasa saja. Menurut dia, perbedaan pendapat adalah hal lumrah.
“Namanya juga mempertahankan hak masing-masing. Bagi kami nggak masalah. Bahkan yang diisukan mereka (warga pendukung proyek pertambangan) dapat intimidasi dari kami, tidak ada sama sekali,” ujar Mukti.
Berdasarkan pantauan SuaraJawaTengah.id hari ini, suasana Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo berangsur normal. Sebagian warga mulai beraktifitas ke kebun atau menganyam besek di pelataran rumah.
Polisi dan TNI tampak masih beraktifitas di Desa Wadas, terutama di Dusun Winong. Di dusun ini personel polisi dan TNI melakukan kerja bakti mengecat musholah.
Caption: Spanduk warga Desa Wadas menolak penambangan batu andesit di kampung mereka. (Suara.com/ Angga Haksoro Ardi).
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Sengketa Lahan Cilacap: KPA Kritik Skema Pemerintah, Petani Terancam Kehilangan Lahan
-
Tragis! Rem Blong, Truk Tronton Hantam Ruko di Semarang, 2 Orang Tewas!
-
Rayakan Anniversay ke-2, Kurnia Seafood Semarang Berikan Diskon 30% untuk Pelanggan
-
Dorong Transisi Energi Alternatif, PT Semen Gresik Tekan Subtitusi Thermal Substitution Rate
-
Pertamina Patra Niaga JBT Berikan Apresiasi pada Operator SPBU Sultan Agung Semarang